Hari ini, Kamis (30/3/23), menyisakan 1 hari lagi untuk mengakhiri triwulan pertama tahun 2023. Pemulung Aksara (PA) sebagai guru jarang keluar dari kurungan ruang sekolah. Tuntutan kepentingan dinas mendesak sajalah yang mengantar raga dan rasa ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang.
Hujan tak boleh menjadi halangan untuk sampai ke kota Kabupaten Kupang, Oelamasi. Di sana kepentingan pengesahan ARKAS dan segala model administrasi yang "ribet" harus diselesaikan sebelum tiba di Bank tempat penyaluran dana BOS. Sayang sekali, Kepala Dinas harus mengikuti rapat sehingga urusan terhalang. Beberapa guru yang ditugaskan sebagai Bendahara BOS didampingi Kepala Sekolah berhasil mendapatkan tanda tangan Kepala Dinas. Kami pulang. Artinya, perlu kembali lagi. Ini suatu masalah bagi Guru sebagai Bendahara Dana BOS dan Kepala Sekolah.
Ketika berada dalam antrian pengurusan berkas-berkas yang perlu ditandatangani baik oleh Kepala Sekolah, Sekretaris Manager BOS hingga Kepala Dinas, para guru dan kepala sekolah saling berbagi cerita di luar tupoksi. Rasanya malas menceritakan tupoksi yang berhubungan siswa, kegiatan pembelajaran, fasilitas pembelajaran, sarana-prasarana sekolah, guru dan tenaga kependidikan, dan lain-lainnya. Jenuh dengan semua itu.
Bersalaman, saling menyapa, tersenyum dan tertawa, menertawakan diri di luar tupoksi.
Guru sebagai Kepala Sekolah menjadi petani. haha....
Guru sebagai Kepala Sekolah menjadi peternak. haha...
Guru sebagai Kepala Sekolah menjadi pedagang. haha...
dan lain-lain pekerjaan yang dikerjakan di luar waktu reguler sekolah.
Di antara cerita-cerita lucu untuk menertawakan kehidupan ini, kami masih dapat mengurai penggalan nostalgia pada masa kuliah. Menarik.
Dari ruang yang satu PA pindah ke ruang yang lain. PA bertemu seorang pejabat untuk mendiskusikan kepentingan dinas dan ada hal lain yang sifatnya privasi namun berkenaan dengan masalah kedinasan. Mutasi rekan guru dan guru honor. Kami diskusikan beberapa saat.
Di luar ruangan PA bertemu dengan seorang guru yang pernah bersama-sama dalam satu kegiatan Pendidikan Penguatan Kepala Sekolah. Kami ingat dan tertawa untuk kata penguatan oleh karena ada asumsi, para kepala sekolah sedang dalam posisi "kelemahan" atau sedang "pelemahan" sehingga dibutuhkan penguatan. haha...