Sepulangnya dari ibadah Minggu pagi Pemulung Aksara (PA) mencoba memasang WiFi dengan merk Telkomsel Orbit. Sebagaimana PA sampaikan sebelumnya bahwa jaringan internet di area sekitar kami terganggu, dampak dari terjangan badai pada Januari 2023 lalu. BTS milik Telkom bengkok, lalu ketika mengalami perbaikan, jaringan internet antara pergi dan pulang sudah menjadi santapan harian konsumen di desa dan area sekitarnya yang dapat dijangkau.
Hari ini, Minggu (26/3/23) rupanya ada kabar baik. Jaringan internet tidak sedang pergi menjauh, tetapi justru pulang pada kami di sini. PA duduk berlama-lama menghadap monitor laptop, gugling pada berbagai informasi yang diperlukan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai seorang guru SD.Â
Setelah menulis satu artikel, PA melanjutkan dengan menggugling informasi lain di seputar IKM, PMM agar mendapatkan sesuatu yang kiranya hal baru pada pengetahuan sebagai guru.Â
Kabar baru datang melalui WhatsApp Group Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang. Â Seorang rekan guru meninggal dunia, jenazahnya sedang berada di Rumah Sakit. Rumah sakit yang dimaksudkan berada di Kota Kupang. Rekan guru yang meninggal dunia itu bertugas di wilayah kecamatan yang sama dengan PA. Maka, akan menjadi tanggung jawab moral untuk turut serta dalam pelayatan dan upacara penguburannya.
Para Kepala Sekolah yang tergabung dalam WAG Dinas P & K Kabupaten Kupang membuat pernyataan turut berdukacita, tetapi tentang kabar upacara penguburannya masih belum terlihat.
Senja hendak berlalu, WiFi pada yang dengan dua warna masih terlihat baik; warna hijau dan biru. Bila muncul warna merah untuk mengganti salah satu titik padanya, maka pastilah jaringan internet putus alias pergi tanpa pamit. Sampai senja ini, ia masih berkenan bersahabat dan menemani PA, sehingga tulisan sederhana ini dibuat.
Beberapa saat PA meninggalkan laptop dan WiFi duduk sendirian. PA beranjangsana di luar bertemu dengan mereka yang dikandangkan, bergurau sebentar, memberi pakan dan kembali lagi sejam berikutnya.
Ketika kembali, terlihat di handphone ada panggilan masuk. PA membalas salah satu di antaranya dengan menulis pesan WhatsApp, dan dijawab bahwa kabar bahwa jenazah almarhum (rekan guru yang meninggal) belum pasti untuk diantarkan ke wilayah kecamatan tempat dimana kami sama-sama bertugas.Â
Jenazahnya masih disemayamkan di rumah anggota keluarga di kota Kupang. Adapun tentang upacara penguburan, belum dapat dipastikan waktu dan tempatnya, berhubung jenazah sementara berada di kota Kupang.
PA kembali ke laptop.