Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mundur

23 Februari 2023   10:27 Diperbarui: 23 Februari 2023   10:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.istockphoto.com/

Pemulung aksara duduk di sini di ruang pungut aksara melototkan bola mata pada jejeran aksara kabar, kabur dalam kabut tentang mundur, mundur, dan mundur

Entah mundur untuk menunggu waktu yang lain, mundur untuk kesempatan pada yang lain, mundur untuk ide yang lain, mundur untuk strategi yang lain, mundur untuk nada dan irama yang lain;

Mundur saja disangka baik, mundur ada asumsi dan persepsi, mundur ada kenangan tergenang di benak dan ingatan, mundur tinggalkan kesan, mundur sering disayangkan, mundur ruang tempik sorak seteru

Baca juga: Oligarki

Umi Nii Baki-Koro'oto, 23 Februari 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun