Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ironi Hari Kasih Sayang Ini

14 Februari 2023   11:39 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pngtree.com

Ketika para pesohor membentuk rumah tangga dengan akad nikah hingga kemewahan resepsi, hal yang demikian menjadi impian para pengikut pula. Maka, kurang lebih para pengikut akan mencoba peruntungan ketika memutuskan untuk menikah. Mereka pun berkejaran dengan  kemewahan tampilan. Senyum dan tawa, canda berganda hingga akhir prosesi pernikahan yang dikemas dengan luluran cinta.

Lihatlah berapa banyak pesohor yang langgeng rumah tangganya yang dibangun di atas cinta? Bukankah di antara mereka memutuskan untuk menghentikan urusan percintaan dan hubungan sebagai suami-isteri? 

Mereka meninggalkan kata mantan suai dan mantan isteri; kemudian memilih untuk menikah lagi dengan kekasih baru, pilihan hati yang baru, sambil tak malu-malu tampil ke publik untuk publikasi. Mereka saling mencerca, atau mengancam untuk membuka aib, dan hal-hal buruk yang menunjukkan keaslian karakter mereka.

Akh... begitulah kura-kira insan berakhlak, bermuatan rasa cinta.

Beberapa hari terakhir ini, saya mendapat beberapa cerita di sekitar para pasangan muda yang merindukan untuk berumah tangga.

  • Mungkin banyak pasangan kekasih akan mengucapkan janji nikah (akad nikah) pada 14 Februari 2023 ini. Di tempat kami, terdapat 1 pasangan kekasih. Pilihan waktu pada 14 Februari ini membuat para orang tua mesti bergerak cepat, karena penyampaian dari keduanya begitu dekat dengan tanggal ini. 

  • Pasangan ini memutuskan mengikat cinta lebih erat pada 14 Februari 2023 atas berbagai pertimbangan, di antaranya biarlah itu terjadi pada hari kasih sayang untuk kenangan selamanya.

  • Sepasang kekasih sedang berpacaran beda keyakinan. Kami bercerita untuk mendapatkan solusi agar sekiranya mungkin keduanya berada dalam satu keyakinan, agar kelak rumah tangga yang akan dibangun tidak mendua keyakinan. Saya mengingatkan saja bahwa bahasa cinta menutup mata jasmani hingga insting pembeda. 

  • Oleh karena itu, ketika mengetahui ada perbedaan yang sifatnya riskan sementara cinta telah mengakar secara mendalam, siapakah yang akan mengalah? Mengambil keputusan untuk berhenti dalam jalinan cinta, harus menyiapkan hati dan mental agar tegar dalam goncangan cinta.

  • Sepasang kekasih dengan dua orang anak, belum menikah resmi. Suami, seseorang yang terpaksa menganggur karena mengalami suatu peristiwa dimana ia pernah dikeroyok massa. Trauma menyergapnya hingga ia selalu mengisolasi diri. Dalam keterisolasian itu, ia menjadi pencemburu pada isterinya. Pada titik waktu yang lain, isterinya terpaksa pergi membawa dua anaknya, karena ia tak mampu bertahan lagi pada sikap suami. Suaminya berkali-kali mengancam untuk menghabisinya. Ia pun berangkat pulang ke rumah orang tuanya.

  • Sepasang suami-isteri mempunyai seorang anak perempuan yang cacat. Kebutuhan hidup mendesak baik untuk membangun rumah sendiri maupun untuk menafkahi keluarga kecil ini. Maka, pasangan ini mengambil keputusan, suami merantau untuk mendapatkan pekerjaan yang kiranya dapat menjamin nafkah lahiriah. Isteri berhasil membangun satu unit rumah sederhana dari  kiriman uang suami. 

  • Empat tahun berlalu, suami pulang tanpa membawa sepeser pun uang. Ia membawa dirinya dengan pakaian di back pack. Uang hasil kerja kerasnya telah ditransfer terlebih dahulu kepada isterinya. 

  • Belum lama tiba kembali, keduanya bagai berbulan madu. Bahagia. Senyum dan tawa terus tersedia pada rumah tangga ini. Tiba-tiba, pada suatu sore, isteri bertindak garang saat suaminya pulang. Ia tidak membawa hasil kerja seharian. Ia membawa pulang ikan-ikan di dalam ember yang tak habis terjual. Basah kuyub disiram hujan seharian. Isteri menyambut dengan sebatang kayu pemukul. Suaminya berdarah, tetapi sempat membalas isterinya dengan satu kali tamparan. 

  • Suami ini pun kemudian melaporkan kepada kedua mertuanya, ipar-iparanya, dan memeluk anak perempuan tunggalnya. Ia menyempatkan bercerita dengan tetangga, tidak melanjutkan kehidupan rumah tangganya yang ada sekarang. Silahkan isterinya menikah lagi. Ia pergi. Fajar menyingsing, memberi jalan padanya. Ia pun berangkat meninggalkan isterinya, anaknya, mertua, orang tua, dan ipar-ipar dan adik-adiknya. 

Akh... mungkin saja masih ada kisah-kisah di sekitar cinta? Cinta itu sendiri tak dapat ditangkap. Cinta tak dapat dibungkus dalam paket kado. Cinta tak dapati dipeluk erat-erat, tetapi cinta dapat diungkapkan dalam kata, sikap dan tindakan yang menggambarkan cinta itu sendiri.

Mari merayakan hari kasih sayang dengan refleksi cinta yang berlangsung setiap saat, dan bukan hanya pada the valentine day.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 14 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun