Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ternak Babi dalam Kurungan ASF, Insan Berakhlak Tewas

8 Februari 2023   20:48 Diperbarui: 8 Februari 2023   20:50 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.istockphoto.com/

Ternak babi yang tewas bukannya dibuang, tetapi ada 3 orang mengambil bangkai itu, dibakar dan dijadikan makanan yang nikamt. Kenikmatan itu ditambahkan dengan minuman beralkohol. Dampaknya sangat terlihat. Mereka meracuni diri sendiri.

Anggota keluarga membawa mereka ke rumah sakit. Dua orang tidak tertolong. Jenazahnya dibawa kembali untuk dikuburkan sesuai kebiasaan masyarakat setempat.

Di sini, ada pembelajaran yang teramat berharga. Maka, apa yang kiranya perlu mendapatkan perhatian?

  • Toko obat berizin sekalipun seharusnya tidak menjual/memberikan obat kepada orang-orang yang tanpa identitas yang pasti sebagai perawat atau dokter hewan. 
  • Jarum suntik untuk ternak/hewan pun sesungguhnya mesti berada di tangan para perawat atau dokter hewan, bukan pada peternak babi sekalipun itu hanya untuk menyuntikkan vitamin.
  • Peternak babi perlu melakukan koordinasi antarpeternak dan dengan petugas lapangan, dan segera melaporkan kepada instansi terkait tentang gejala sakit yang terlihat pada ternak babi
  • Petugas lapangan (perawat dan dokter hewan) yang sigap selalu di lapangan, walau harus diakui bahwa jumlah terbatas, wilayah yang harus dikunjungi menyebar.
  • Pemerintah desa/kelurahan dan secara berjenjang secara terus-menerus melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan berbagai kanal media agar masyarakat (peternak) memiliki pengetahuan yang sama tentang penyakit pada ternak, pencegahan dan pengobatannya

Demikian kira-kira apa yang dapat saya papar di sini.

Bagaimana opini Sahabat?

Umi Nii Baki-Koro'oto, 8 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun