Mengapa Tidak Menulis Seminggu Terakhir?

Blog ramai Kompasiana dengan varian tulisan dari para Blogger selalu menarik untuk dibaca artikel-artikelnya. Rasanya ada yang kurang bila tidak sempat membaca. Bagaimana dengan menulis?

Tidak mudah memang untuk menulis setiap harinya. Tentu ada sejumlah alasan mengapa orang tidak sempat menulis. Misalnya saja; 

• tidak cukup pada manajemen waktu
• tidak punya ide dan inspirasi
• gangguan atau halangan yang tidak dapat dihalau secara mudah
• dan lain-lain

Saya pernah membuka beberapa blog dari para Blogger yang direkomendasikan untuk sekiranya mungkin diikuti (menjadi pengikut/follower), tetapi ketika membaca tulisan/artikel terakhir, ada yang sudah berbulan-bulan tidak menulis. Anehnya mereka direkomendasikan sebagai Kompasianer Pilihan. Sungguh hebat dan luar biasa orang-orang itu. Mereka kurang produktif dalam tulisan, tetapi terpilih.

Baca juga: Pasangan Kekasih ini Menikah di Melbourne Australia Bersyukur di Koro

Sebagai pemula di blog Kompasiana ini, saya baru bergabung pada Oktober 2022. Belum seberapa pengalaman menulis. Berbeda dengan Kompasianer lainnya yang begitu bergabung sudah langsung melejit dari Debutan menjadi Taruna; terlebih mereka yang sudah di atas Taruna. Makin naik level, artikelnya banyak pengunjung, terlebih oleh para pengikutnya. 

Selama seminggu terakhir saya tidak menulis. Apakah saya mempunyai alasan yang sama dengan item alasan di atas? Tentu saja, ya. Saya amat sibuk pada tugas-tugas pokok, tugas rumahan, tetapi pula pada gangguan dari situasi dan kondisi alam. 

Hujan deras disertai angin menyebabkan aliran listrik mengalami gangguan. Menara (tower) BTS di desa kami yang dimiliki Telkomsel bengkok. Para petugas datang memperbaiki BTS ini. Listrik setiap harinya selalu padam walau pasti dinyalakan lagi.

Lalu, di rumah kami mulai sibuk dengan persiapan menyambut tamu dari Australia. Sepasang suami-isteri yang usia pernikahannya baru setahun rindu bertemu dengan kami. Mereka mau mengadakan pesta syukuran pernikahan di rumah kami. Maka, kami harus menyiapkan apa yang kiranya diperlukan untuk maksud ini.

Baca juga: Ada Apa dengan Perempuan dan Bahasa Daerah di Indonesia?

Inilah beberapa alasan mengapa saya tidak menulis di Kompasiana dalam seminggu terakhir.

Baca juga: Menginspirasi dengan Buku

Umi Nii Baki-Koro'oto, 24 Januari 2022