Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata di Bola Mata

13 Desember 2022   11:30 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemulung Aksara duduk pada siang ini di sini dalam ruang pungut aksara menelusur aksara beriringan pergi, pergi, pergi meninggalkan air mata dari sumbernya mata bukan mata air mengalirkan air, air bening sebening kaca berisi air bukan air mineral

Mata air berurai pada sedih, tangis, pilu, kecewa, marah, tertawa, hingga tangis mengalirkan air mata kebanggaan, siapa menimbang menakar volume air, air mata emosi dari sumber rasa ketika kecil si bola mata jadi sumber air mata

Air mata kaum kolongmelarat entah sama rasa pada air mata kaum konglomerat hingga varian aspek kaum pesohor dan selebriti pernah menggenangkan air di dalam bola mata menjadi bendungan sementara hingga dibukakan pintu menjadi air mata sedih pun bahagia

Umi Nii Baki-Koro'oto, 13 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun