Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkubang dalam Kubangan Air Mata

8 Desember 2022   18:46 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:03 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung Aksara duduk di sini dalam ruang pungut aksara senja ketika berakhir masa kabung dalam kubangan air mata, kumandang tangis dan ratap mengiringi ayunan langkah lambaian tangan senyum merona yang pergi untuk selamanya

Air mata berkaca lelehan penuhi rona duka kami dalam masa berkabung dua senja berlalu ini, lilin-lilin dinyalakan bunga-bunga serah diri dilumat genggaman siram pada pusara sambil berbisik doa

Komunitas umi berkabung dan berkubang dalam kubangan air mata hingga akhir mengakui kuasa Sang Khalik Ilahi yang menguatkan meneguhkan menyembuhkan luka hati menghapus lelehan air mata

Baca juga: Rinai Kenangan Masa

Umi Nii Baki-Koro'oto, 8 Desember 2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun