Pengantar
Puncak peringatan dan perayaan Hari Guru Nasional (HGN), Hari Ulang Tahun PGRI (HUT PGRI) ke-77 tahun 2022 berlangsung di Marina Convention Centre (MCC) Semarang.Â
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, para Pengurus Besar PGRI Pusat dan utusan dari daerah-daerah Provinsi, Kabupaten, Kota se-Indonesia telah menghadiri acara dimaksud. Acara berlangsung pada Sabtu (3/12/22) disiarkan langsung oleh beberapa kanal YouTube serta media-media sosial dan media arus utama. Â Â
Ribuan guru berseragam batik kesuma berbondong-bondong memenuhi MCC Semarang. Pada kesempatan berbahagia ini, Ketua Umum PB PGRI Pusat, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd justru tak dapat menghadiri secara langsung karena dalam kondisi kurang sehat. Doa Presiden NKRI, Ir. H. Joko Widodo untuk kesehatannya, diaminkan oleh seluruh hadirin.
Kini Guru Kawal Masa Depan
Presiden NKRI, Ir. H. Joko Widodo pada puncak peringatan HGN, HUT PGRI ke-77 menyampaikan pidato yang mengendors para guru untuk bersemangat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Â
Sang Presiden ingat untuk mengevaluasi hal-hal yang terjadi di dunia pendidikan, khususnya ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia dan dunia pada umumnya.Â
Dunia pendidikan pada umumnya, khususnya pendidikan dasar dan menengah harus dipacu untuk berpacu dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Teknologi digitalisasi telah merambah sedemikian cepatnya, dan guru, dosen dan semua pelaku pendidikan, wajib segera berada dalam arus perubahan itu.
Digitalisasi pada zaman ini menuntut guru untuk bekerja extra keras. Tuntutan ini bukan sesuatu yang mengada-ada, bukan pula sesuatu yang abal-abal tetapi sudah saatnya. Teknologi pendidikan patut ada dalam pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan para guru. Kira-kira demikian ringkas terjemahan dari apa yang disampaikan oleh Presiden NKRI, Ir. H. Joko Widodo (3/12/22) di MCC Semarang.Â
Dalam rilis media daring (di sini) disebutkan paling kurang ada 3 hal yang perlu dan patut berada pada pangkuan dan pengetahuan guru. Ketiga hal itu menjadi landasan yang kuat untuk menjadi guru pengawal masa depan bangsa. Ketiga hal itu yakni:
- penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan peningkatan ketrampilan teknis
- membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter
- kesehatan jasmani (dan rohani)
Guru, pada semua tingkatan sekolah PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, sederajat, dipastikan pernah berada di dunia perguruan tinggi, khususnya lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK: FKIP, STKIP, IKIP, dan sejenisnya).Â
Semua LPTK menghasilkan calon guru dengan pengetahan pedagogik yang memadai sebelum tiba di dunia pendidikan dalam praktiknya. Sayangnya, kepemilikan pengetahuan dan ketrampilan dari kampus selanjutnya mesti dapat diaplikasikan dan diadaptasikan. Hal aplikasi dan adaptasi pada para guru seturut apa yang disebutkan Presiden sebagai akselerasi perkembangan teknologi pendidikan.