Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Bisu

28 November 2022   17:06 Diperbarui: 28 November 2022   17:07 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung aksara bersila di sini, menanti mentari menari di senja ini, rindu menyaksikan gerak kaum pencengkram cumbu rerantingan, goyangan ranting rancu guyonan, tawa terdengar dalam nada kot koteek, teek ...

Senja yang bisu berwarna jingga, serangga tak bisu, nyamuk bernyanyi dalam sarangnya, hendak menyerang menanti waktu, biduan jangkrik selebrasi di goa pertapaan, kodok menggodok nada bas dan bariton hendak dipentaskan  bersama gulita;

Pemulung aksara berbalik ke ruang pertapaan, terlihat aksara berjejer menari pada muka belang lukisan perayap dinding, bola matanya menyihir kupu, belalang sembah tersenyum di kejauhan tak jenuh pada rutinitas.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 28 November 2022      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun