Gulita menyelimuti mayapada, nada-nada malam hanyut dalam penghantaran ke pelukannya, insan lelap dalam lelah, penat tergusur menuju hari baru, spirit keteguhan dimulai nanti
Siapa menduga tarian bumi keras menghentak tanpa awalan, berkali dan lagi, riang padanya tangis pada insan, pepohonan dan tetumbuhan membisu mengatup bibir, bukit dan lembah, gunung dan lereng diam termangu, hendak bercerita hanya bersimbol pada tanda dan gejala
Tarian bumi menghentak berkali, rontok balai dan vila, gedung dan graha, pondok dan rompok, bergidik rasa dan kandas spirit seharian, datang kaum penolong menadah nada pilu, menorehkan tempo berhumanis, kiranya rupa kembali meronaÂ
Koro'oto-Kee'runat, 22 November 2022 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H