Kami baru saja berada di rumah duka, seorang rekan guru meninggal dunia pada hari kemarin, Senin (14/11/22). Rekan-rekan guru di dalam wilayah Kecamatan ini berkoordinasi di bawah kontrol Pengawas Pembina dan Ketua Cabang PGRI Kecamatan. Kami akan bersama-sama dalam upacara penguburan jenazah rekan kami (kita). Dia telah mengabdikan diri sebagai guru di Kabupaten Kupang dengan melewati proses awal sebagai guru Honorer hingga diterima sebagai Guru dengan status PNS/ASN pada lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kupang.
Koordinasi kami berlangsung secara kopdar dan daring berhubung ibukota Kabupaten Kupang cukup jauh, sehingga rekan-rekan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang cukup diwakili oleh Pengawas Pembina Pendidikan Agama Katolik dalam rapat koordinasi yang sifatnya informal, tetapi dapat diterima oleh semua pihak yang berkompeten untuk mengurus upacara penguburan jenazah mendiang rekan guru ini. Upacara penguburan selain berlangsung menurut aturan liturgis agama yang dianut oleh mendiang, juga akan dilangsung pula menurut protap kedinasan.
Koordinasi dilangsungkan dengan para guru di tempat dimana mendiang mengabdi. Para guru menyiapkan siswa-siswa untuk melagukan Hymne Guru pada saat peti jenazah diusung keluar meninggalkan rumah duka. Sementara para petugas upacara terdiri dari Inspektur Upacara,Komandan Upacara, pembaca acara, pembaca riwayat hidup, pemegang foto mendiang, dan 6 orang pengusung keranda jenazah. Semuanya dikoordinasikan untuk melakukan gladi di rumah duka.Â
Lagu Hymne Guru yang hendak dinyakan sudah ada perubahan pada frasa, tanpa tanda jasa, menjadi pembangun insan cendekia.Â
Selamat jalan sahabat. Kami berdiri di sini mengenang jasa dan kenangan bersamamu.
Nekmese-Amarasi Selatan, 15 November 2022Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H