Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percikan Rasa di Jemari Pemulung Aksara

8 November 2022   00:29 Diperbarui: 8 November 2022   00:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto; dokpri, RoniBani


Aku berada dalam diriku
Aku bukanlah lampu berdaya besar yang menyala
dan memancar-usir gulita dan remang
lalu kecerahan pun tiba yang menyilaukan.

Aku hanyalah percikan aksara yang terpulung
di antara remah aksara berbintang ditebar
lalu terlihat titik api kecil di ujung jemari gemetaran
yang mulai disulut di bibir penyalaan.

Dalam ketidakberdayaan aku mau bermakna
dalam kelemahan aku sudi bersinar kecil.

Koro'oto, 8 November 2022

*ditulis setelah membaca catatan-catatan lampau yang tercecer di antara puing berkas yang bagai tanpa bekas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun