Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Catatan Pinggir Saat Itu

2 November 2022   04:03 Diperbarui: 2 November 2022   04:05 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekadar pengantar

Tahun 2014, sebagai guru mencoba melakukan pengembangan pada dunia literasi dengan menerbitkan satu majalah sekolah yang diberlakukan secara internal belaka. Rasanya sangat sulit untuk menembus minat baca, tapi saya tetap mengupayakannya.  Satu catatan yang saya anggap masih aktual dalam Majalah Gudacil Semestar I Tahun 2014 saya kutip kembali di sini.

Catatan Pinggir

Salam buatsahabat dan rekan guru serta para siswa yang suka membaca. Saya bukan siapa-siapa, dan bukn apa-apa ketika berpikir untuk membuat semacam Jurnal Gudacil ini. 

Saya berangkat dari anggapan bahwa peluang mengembangkan diri sebagai guru di desa perlu dibangun, tanpa menafikan uluran tangan dan kepedulian pihak lain, saya patut memulai pengembangan diri. 

Peluang terbuka ketika tunjangan sertifikasi diberikan. Bahwa dengan nama tunjangan saya pikir ada kemungkinan maksud yang diintersepkan untuk menunjang tugas pokok, maka sekalipun sangat sedikit  yang saya sisihkan untuk kebutuhan ini, saya mencoba untuk mewujudkannya. Saya juga berpikir, kalau saya di tengah hutan Amarasi Raya, dapatkah kreativitas dieksploitasi dan diekspos?

Menulis di koran lokal kota Kupang sudah saya coba dan berhasil setelah lama menunggu. Saya telah melakukan beberapa kali kegiatan pengembangan dengan menulis dengan menerbitkan koran sekolah dan bulletin sekolah, tapi keduanya gagal karena faktor pembiayaan dan keenganan kaum pembaca (guru, siswa) untuk membantu. 

Bekerja sama dengan beberapa rekan di kota kami menerbitkan Jurnal berISSN dengan nama Socius Religius, berhasil terbit pada mulanya, namun kesulitan mendapatkan penulis. Bersama institusi keagamaan lokal kami menerbitkan buku renungan harian yang dinamanak SnaK kependekan dari Surat na'ko abitan Koro'oto ~ surat dari mereka yang berada di Koro'oto, usaha ini cukup baik. Akhirnya semua ini berpuncak pada terbitnya majalah Gudacil.

Baca juga: Kunjungan Berharga

Titipan Rasa

Semua usaha pengembangan di atas "kandas" namun saya tetap saja berusaha untuk tetap eksis di dunia kepenulisan. Blog terus saya tekuni hingga bertemua dengan para blogger. Di antaranya ada yang sempat kopidarat di Kupang pada Maret 2020.Menulis dan terus menulis telah menorehkan rasa dan sepenggal pengetahuan untuk diprasastikan. Kelak generasi di sekitar saya akan membaca jejak langkah saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun