Bila air mata menggenangdi sini
dan mendesak tendang
kami tak dapat membendung
alirannya membanjir
entah akan segera mengering
entah masih akan berlangsung
Suara ratap tangis
tak dapat kami tahan
sesaklah goda dosa bersepak di dada
gelap seputar lingkar bersama
Entah kami akan segera tenang
Entah segera akan terang
Dia sudah pergi dan tiada
jasadnya telah di alam sana
jasanya tinggal di alam sini
jiwanya ke swargaloka
pada Sang Khalik
padasumber nafas
pada Dia Sang Bahagia Sejahtera
Baca juga: Puisi: Senyum Sahabat
*puisi ini ditulis pada 1 Oktober 2022 ketika suasana duka menyelimuti satu keluarga di kampung kami; Â
Baca juga: Sebait Puisi Ini: Mimpi
Baca juga: Puisi: Sang Kelam Berkalam Syahdu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!