Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Air Mata Menggenang

1 November 2022   07:43 Diperbarui: 1 November 2022   07:52 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nuansa sepi di pantai rasa menepi, foto:dokrpi RoniBani 

Bila air mata menggenangdi sini
dan mendesak tendang
kami tak dapat membendung
alirannya membanjir
entah akan segera mengering
entah masih akan berlangsung

Suara ratap tangis
tak dapat kami tahan
sesaklah goda dosa bersepak di dada
gelap seputar lingkar bersama
Entah kami akan segera tenang
Entah segera akan terang

Dia sudah pergi dan tiada
jasadnya telah di alam sana
jasanya tinggal di alam sini
jiwanya ke swargaloka
pada Sang Khalik
padasumber nafas
pada Dia Sang Bahagia Sejahtera

*puisi ini ditulis pada 1 Oktober 2022 ketika suasana duka menyelimuti satu keluarga di kampung kami;  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun