Bila Bertanya pada BulanÂ
Bila bertanya pada bulan, adakah musim sedang berganti?
Adakah angin berubah arah?
Mengapa mendung makin menggelap?
Mungkinkah hujan mendadak turun tanpa gejala awal?
Lalu ...
aku duduk di sini,
di sudut kampung ini,
menanti Sang Bulan memberi jawab.
Entahlah akan ada kepastian atau kemungkinan,
atau alasan pengalihan fokus.
Sang Bulan...
Kau keliru,
kau lupa pada sikap Â
sifat dari Sang Khalik.
Musim datang pada masa edarnya,
angin berhembus dari sumbernya ke arah perginya,
ia berputar tanpa kepura-puraan karena insan menghadang jalannya,
mendung tak berkelit manakala ia sudah menggumpal
ia mesti menggelap agar kamu merasa sejuk
ketika ia jujur kamu tak sejujurnya dalam hidup komunitas,
dan hujan akan datang mengguyur
kota,kampung, hutan, padang berumput
atau hingga batuan cadas sekalipun.
Semuanya berada dalam garis edar kodrat ilahiah.
Aku duduk menikmati hari bermendung,
menoleh sambil berefleksi pada ritme tugas alamiah alam ini.
*puisi ini ditulis pada 11 Oktober 2022 saat merasakan perubahan iklim, sumbernya di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H