Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik di Rindang Ufuk

30 Oktober 2022   18:01 Diperbarui: 30 Oktober 2022   18:13 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Suasana Senja di desa; Foto dokpri; RoniBani

Rintik di Rindang Ufuk


Aku duduk di sini
menengadah ke langit selatan
awan menggumpal berkejaran
bayu mendayu pandang
di sana kaum tani ladang
menari tanpa rona
karena rintik mengubah raga
gerimis menjadi hujan
desah mendesak deras
hingga pori terbelalak

Mataku menggelinding jauh
nun di sana terlihat jejeran aksara
dijahit dalam rentang gandengan
mengetalase keindahan irama
dalam nada bersayap makna
saat senja tiba di rindang ufuk
Aku mendongak lagi
menyapa kaum pelukis akta
dengan kuas berisi kata

Aku menyapa tiada seberapa
ketika rintik kembali lagi
gelinding mata inginkan rindang
agar tak kuyup jemari penari
di pentas lambang bunyi berjibun
hingga tersusun rapi di sini
saat ufuk memberi salam
Salam dari nun jauh

Umi Nii Baki-Koro'oto,  30 Oktober 2022; Mara Menulis dan membaca Sahabat

*Salam dari Timor untuk penulis dan penikmat puisi di Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Rinai Kenangan Masa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun