Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memblog Sejak 2011 Buku Jadi Produknya

27 Oktober 2022   17:01 Diperbarui: 27 Oktober 2022   17:03 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Blog yang dimiliki dan rindu dibaca (Dokpri)

Pengantar

Sejak November 2011 saya dikenalkan denan satu model aplikasi yang disebut Blog. Jujur, saya sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang blog. Aplikasi media sosial ini diperkenalkan oleh seorang sahabat yang berprofesi sebagai pendeta. 

Dia pula yang membangun blog itu sambil berdiskusi tentang namanya. Lahirlah https://uminiibaki.blogspot.com/ pada November 2011. Dua artikel pertama berjudul Subat dan Guru SD di Desa. Saya tidak banyak menulis dalam tahun 2011 - 2012, lalu stagnan hingga tahun 2015. 

Selama masa stagnan saya bingung untuk menulis, apalagi untuk masuk kembali ke blog makin tidak karuan karena minim pengetahuan tentang blog. Saya memaksa diri untuk belajar dan terus belajar, sampai tiba pada titik memulai lagi.

Membangun Media Daring

Pada Agustus 2015 kami  membangun satu NGO agar menjadi payung institusi pada media yang kami rencanakan. Kami namakan Tateut Pah. Tateut Pah memayungi media Tabloit INFO NTT yang sempat terbit sampai 12 edisi dalam gaya stand and run alone tanpa sokongan pihak mana pun. Iklan pun seadanya setelah anak-anak berkejaran menemui orang tertentu yang bersedia menanggung biaya produksi (cetak).

Satu titik waktu ketika dunia digital makin ramai, kami memutuskan untuk membangun media daring. Kami mengalihkan Tabloit INFO NTT menjadi media daring dengan moto satu suara untuk masyarakat. 

Kami bersyukur pada Tuhan, bahwa media ini terus eksis sampai sekarang di tengah patah-tumbuh dan hilang-muncul media daring.  Pada media daring ini saya (dan kami) terus belajar menulis, menulis dan menulis. 

Rasanya menulis bukan lagi suatu kesulitan, sehingga kami bagai tiada hari tanpa menulis. Hal ini kami lakukan untuk menjaga hubungan baik dengan pembaca media daring kami.

Kami, terutama anak-anak bekerja keras untuk mendapatkan berita-berita, sambil belajar bagaimana menulis secara baik dan menempatkan pada template yang tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun