Satu buku berjudul Catatan Keenam Seorang Guru Daerah TTerpencil karya tulis seorang guru Sekolah Dasar di Kabupaten Kupang NTT telah diterimakan kepada Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Pusat, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Buku tersebut merupakan salah satu dari tulisan berseri ( 1 - 6) yang terbit sejak 2015 - 2022. Buku ini dititipkan pada seorang rekan guru dari Tangerang yang menjadi salah satu narasumber pada Workshop Merdeka Berliterasi baru-baru ini di Kota Kupang.
Melalui video berdurasi kurang dari 1 menit, Prof Unifah menyampaikan sebagai berikut, "Bagaimana seorang guru (daerah) terpencil berusaha untuk menuliskan (sesuatu). Ini ketrampilan yang jarang dimiliki oleh para guru pada umumnya. Ini (dalam buku ini) menuliskan tentang pendidikan bahasa daerah yang akan punah. Di sini beliau bercerita (dengan) esai-esai bahasa daerah dan kemudian melestarikan dalam konteks literasi. Ini keren. Saya mendukung apa yang dilakukan oleh pak Bani. Semoga diikuti oleh yang lain. Boleh juga yang lain membaca buku ini, dan sukses selalu untuk pak Bani dan kawan-kawan lainnya. Saya bangga. Salam Literasi, Salam Sehat, Salam PGRI."
Harapan sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Pusat agar para guru dapat menulis bukanlah harapan sia-sia. Gerakan Literasi telah dimulai beberapa tahun lampau. Kiranya para guru di NTT dan Indonesia pada umumnya menghasilkan tulisan-tulisan sesuai kondisi dan konteks lingkungan dimana mereka bertugas sehingga memberi warna bagai pelangi informasi pada dunia pendidikan di Indonesia.
Â
Â
Laporan: Heronimus Bani
Sumber: https://infontt.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H