Â
Rawa pening adalah salah satu wisata popular yang ada di jawa tengah lebih tepatnya di kabupaten semarang. Rawa pening merupakan nama sebuah danau alami yang memiliki luas sekitar 2.670 hektar dengan kedalaman sekitar 10 meter. Nama rawa pening memiliki arti rawa bening dikarenakan air pada rawa danau ini sangat bening. Danau rawa ini berada di tengah 3 gunung yaitu gunung Ungaran, Gunung Merbabu dan juga Telemoyo. Anda tidak perluh khawatir dengan harga wisata dikarenakan wisatawan rawa pening hanya perluh mengeluarkan harga 5.000/orang. Jam operasional wisata rawa pening adalah dari pukul 8 pagi hingga pukul  9 malam karena jam operasinal yang lama wisatawan dapat menikmati wisata rawa pening dengan puas. Sayangnya danau rawa pening ini termasuk salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia. Hal ini dikarenakan populasi tanaman eceng gondok yang tidak terkendalikan. Meledaknya pupolasi eceng gondok ini menyebapkan terkikisknya 75% luas danau. Untuk mengurangi dampak yang telah terjadi warga sekitar diajarkan cara mengubah eceng gondok menjadi bahan kerajinan dengan nilai jual yang tinggi.
Warga sekitar memanfaatkan rawa pening sebagai sumber mata pencarian seperti nelayan, perajin eceng gondok dan pengambil tanan gambut. Nelayan adalah mata pencarian paling umum yang bisa ditemukan di danau, sungai dan laut. Ikan yang biasa ditangkap adalah ikan wader ijo dan ikan nila. Warga sekitar tidak hanya mengkap ikan di tengah rawa tetapi juga membudidayakan ikan di pinggiran rawa dengan memanfaatkan keramba ikan atau kolam kecil. Perajin eceng gondok adalah perkerjaan yang mengolah tanaman eceng gondok menjadi bahan kerjinan seperti mainan, alat rumah tangga, kursi, meja, dll. Ada sebuah pekerjaan yang memiliki hubungan dengan perajin eceng gondok yaitu pekerjaan pencari eceng gondok. Pencari eceng gondok adalah pekerjaan yang mencari eceng gondok lalu mengangkutnya dengan perahu lalu dijual ke perajin eceng gondok. Di rawa pening ada sebuah pekerjaan yang unik yaitu pekerjaan pengambil tanah rawa. Pekerjaan pengambil tanah rawa, sekilas seperti pekerjaan yang cukup aneh tetapi jika ditelusuri lebih dalam perkejaan ini bukan hanya mengambil tanah lalu menjualnya begitu saja. Tanah gambut ini bisa menjadi media tanam jamur dan jika dicampurkan dengan kotoran ternak bisa menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk petani-petani di sekitar rawa pening. Perahu yang digunakan untuk mengambil tanah gambut lebih besar daripada perahu yang dipake nelayan.
Rawa pening memiliki peran besar sebagai penghasil energy untuk wilayah semarang dan salatiga. PLTA jelok adalah salah satu PLTA tertua di Indonesia. PLTA jelok mengambil air rawa pening lalu mengubahnya menjadi listrik untuk kota semarang dan salatiga. PLTA jelok mampu menghasilkan listrik sebesar 93 GWH/thn. Rawa pening juga mengaliri air bersih ke wilayah semarang dan wilayah sekitar rawa pening. Karena air dari rawa pening bersih sehingga bisa dimanfaatkan sebagai air untuk irirgasi, air bersih dan air untuk budidaya ikan.
Rawa pening adalah danau alami yang sangat bermanfaat untuk warga sekitar dan wilayah semarang. Bukan hanya sekedar tempat wisata yang indah tetapi bisa menjadi tempat penghasil energy untuk wilayah semarang dan salatiga dan bisa menjadi sumber mata pencariaan warga sekitar. Air rawa pening cukup bersih sehingga bisa digunakan sebagai irigasi dan air bersih untuk warga sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H