“Anak-anak… silahkan dipelajari halaman sekian yak…. nanti akan keluar dalam ujian….”
Begitulah model pendidikan yang akan mencetak beo-beo berijazah. Kejadian semacam itu membuat saya kewalahan, ketika saya mengajar kemudian seperti biasa anak-anak bertanya, “yang keluar dalam ujian ajah pak, yang mana…”
To the point. Begitulah istilahnya. Anak jaman sekarang gitu loh… suka to the point. Langsung ajah ke pokok permasalahan. Tanpa basa basi. Saya jadi inget seorang teman saya dulu, ditilang sama pak polisi gara-gara lampu sennya berwarna putih.
“prriiiittttt………” motor dihentikan. teman saya berhenti. Dan tanpa basa basi bertanya, “berapa pak?”
Entah kenapa polisinya jadi merah padam. dengan nada menegur polisinya berkata, “anda ini mahasiswa ya…. semestinya bisa dijadikan teladan, figur panutan. Anda mau menyuap saya? tidak bisa…. sudah ayo minggir dulu. Mahasiswa kok kayak gini, mau jadi apa Indonesia?”
Sampai di pinggir jalan, polisinya bertanya, “anda tahu kesalahan anda apa?”
“Lampunya silau ya pak?”
“Iya… sekarang mau sidang atau dititipkan. Kalau mau titip lima puluh ribu rupiah…. STNK dan SIM mana?”
Lalu ditunjukkanlah SIM sama STNK. Sang polisi menasehati lagi, “kalau anda mau menyuap polisi, itu namanya menghina korps. Anda paham? anda bisa dituntut dengan pasal pencemaran nama baik…”
Teman saya bilang, “kan saya belum selesai pak… berapa pak kalau mau titip saja ga usah sidang?”
_____________________