Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi Mulai Terapkan Kembali Politik Meja Makan

19 Mei 2015   15:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:49 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah beberapa waktu Pak Presiden seperti menutup diri dari masyarakat umum, khususnya dalam kasus Budi Gunawan dan juga perseteruan KPK V.S. Polri, kini harapan agar presiden membuka kembali kran politik meja makan pelan-pelan terwujud.

Sebagaimana diketahui banyak pendukung Jokowi yang kecewa dengan aspirasi mereka yang seperti tidak didengarkan dalam kasus pencalonan BG sebagai kapolri. Mereka kecewa dan bahkan nada menyesal begitu terdengar. Sampai-sampai relawan Salam Dua Jari yang dulu konser memberikan dukungan kepada presiden mau mencabutnya dengan demonstrasi besar-besaran. Kenapa meja dialog yang dulu diterapkan baik ketika menjadi wali kota di Solo dan juga gurbernur di Jakarta tidak dibuat kembali dalam kasus besar tersebut?

Sekarang keadaan mulai berubah. Kran dialog sebagai perwujudan demokrasi terbuka. Presiden sempat mengajak beberapa ketua himpunan mahasiswa untuk makan siang bersama di istana. Tidak lama kemudian mengajak ketua-ketua serikat buruh untuk naik pesawat  kepresidenan menjelang May Day. Hasilnya, mereka merasa di'uwong'ke dimanusiakan dan gerakan kaum buruh menjadi lebih kondusif. Belum lama ini, mahasiswa yang diwakili beberapa BEM dari berbagai kampus besar juga diundang berdialog di istana. Nada dimanusiakan juga terdengar sebagai kesan dan respons atas sikap sang presiden.

"Ini momen yang kita sebagai mahasiswa rindu diskusi langsung dengan Kepala Negara. Setiap kampus diberi kesempatan menyampaikan agenda masing-masing. Ada beberapa yang puas, ada juga yang belum dijawab," ucap Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Muhammad Puri Andamas (liputan6.com).

Bandingkan dengan pernyataan ketua serikat pekerja yang tidak jauh berbeda setelah diajak naik pesawat kepresidenan. “Ini sejarah bagi kaum buruh di Indonesia, ya. Jokowi jadi presiden pertama di Indonesia yang mengajak pimpinan organisasi buruh naik pesawat kepresidenan,” ujar Andi GaniPresiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dilansir dari Kompas.com.

Ya... tentu sebagai manusia rasa dihargai dan diuwongke ini normal sebagai kebutuhan. Dan ketika terpenuhi maka ada kepuasan tertentu. Kepuasan dalam teori basic need-nya maslow bisa mengorbankan beberapa kebutuhan yang lainnya. Dalam arti tertentu, perasaan disapa dan diuwongke ini bisa saja membuat mereka kehilangan sikap kritisnya. Kita yakin dan berharap apa yang dilakukan oleh presiden bukan sekedar pencitraan tapi ada langkah nyata setelah itu untuk diselesaikan masalah yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun