Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jabatan di Atas Menteri untuk Mahfud dan Aburizal yang Samar

21 Mei 2014   17:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1400642126697691028

Ada banyak hal yang menarik dari pilpres kali ini. salah satunya adalah bagaimana koalisi terjalin. Sementara PDIP membuat koalisi tanpa syarat, GERINDRA membuat sebuah koalisi gemuk yang konsepnya tidak terlalu baru. Untuk koalisi Gerindra barang kali kita tidak terlalu dibingungkan dengan konsepnya, bagi-bagi kursi eksekutif bagi para politisi adalah hal yang jamak dalam pemerintahan kita selama ini. Sementara untuk PDIP, terutama berkaitan dengan kompensasi bagi partai koalisi pendukung, belum begitu jelas. Namun, koalisi di Gerindra bukan tanpa tanda tanya. Jabatan yang ditawarkan kepada Aburizal adalah sebagai menteri utama. sedangkan kepada Mahfud MD yang merupakan kader PKB dijanjikan sebuah jabatan di atas menteri.

[caption id="attachment_307840" align="aligncenter" width="560" caption="gambar dari www.tribunnews.com"][/caption]

Nah, di sinilah menariknya. apakah yang dimaksud dengan menteri utama ini? apakah dia menjadi koordinator menteri? Merdeka.com mengutip apa kalimat yang diucapkan Martin Hutabarat, ""Aburizal Bakrie kan semua jabatan menteri ekonomi sudah pernah menjabat. Gerindra memberikan kesempatan apabila ARB masih mau mengabdi di kabinet. "

Dalam hal ini, Martin belum menjelaskan apa saja kewenangan menteri utama ini. Seperti kita tahu, dalam tata negara kita selama ini belum pernah ada apa yang disebut sebagai menteri utama.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mahfud MD. setelah pendaftaran pasangan Prabowo-Hatta ke KPU  kemarin, Prabowo di depan wartawan mengatakan bahwa ketua tim suksesnya adalah profesor Mahfud MD. Sementara itu, Tempo.com mengatakan bahwa Mahfud belum sepenuhnya bersedia menjadi tim sukses pasangan ini. Katanya, beliau masih akan menerima pertimbangan para ulama di Jawa Timur.

Mahfud sebagai kader PKB kalau memang kemudian menjadi tim sukses Prabowo Hatta, akhirnya harus berseberangan dengan partainya yang telah terlebih dahulu mendukung pencalonan Jokowi JK. Kepada Mahfud, prabowo menawarkan sebuah jabatan yang di atas menteri. hanya belum dijelaskan, jabatan apakah itu. menurut mahfud, tidak mungkin ada sebuah koalisi tanpa transaksi.

Golkar di bawah Aburizal Bakrie, sepertinya bisa menjadi ikon betapa sebuah transaksi politik ini bisa sangat alot. Bahkan sampai kemudian, di detik-detik terakhir transaksi, kealotan itu masih terasa. Hal itu tampak pada dukungan sebagian kader Golkar kepada Jokowi-JK. sampai ada sekelompok elite Golkar yang membuat ancaman untuk para kadernya agar jangan mendukung pasangan ini. Padahal, JK sendiri juga orang golkar yang praktis memiliki kelompok pendukung internal yang kuat dari Golkar.

Munculnya nama Mahfud MD ke kubu Prabowo mengingatkan JK yang digandeng pihak Jokowi. Mereka adalah kader-kader terbaik yang dicomot dari partai lain. Sepertinya, dicomotnya Mahfud MD yang dijanjikan jabatan di atas menteri, merupakan respon atas dicomotnya JK dari Golkar yang lebih dulu dilakukan Jokowi. Seakan Gerindra mau mengatakan kepada Jokowi, "aku ya isa.... aku juga bisa..."

Kita tidak tahu apakah yang dimaksud dengan jabatan-jabatan tersebut. Memang benar, tidak mungkin ada koalisi tanpa transaksi. tapi, semoga saja


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun