Itulah sebabnya lelaki cenderung lebih fokus pada masalah dan solusi. Dan memang cenderung monoton serta membosankan. tapi, itulah dunia laki laki. sementara seorang wanita cara berfikirnya jauh lebih berwarna. Alih alih cara bekerjanya maju mundur semacam itu, cara bekerjanya itu kanan kiri atau kiri kanan, malahan cenderung zigzag.Â
Dari masalah, misalnya dia akan berfikir ke masalah perasaan, ke masalah emosi, ke masalah kemungkinan, dll. Ini karena zigzagnya sirkuit otak seorang perempuan. Dari masalah, berarti otak kiri. sebentar dia melihat masalah, tiba tiba masuk ke perasaan, betapa menyedihkannya masalah ini. Tiba tiba sudah berfikir seandainya tanpa masalah. Ah, sudahlah gunakan otak kiri lagi, pada siapa akan ceritera.Â
Ketemu teman, langsung ingin cerita, bukan masalahnya yang diceritakan tapi hal menyenangkan yang kemarin terjadi, pulang ke rumah baru ingat masalahnya lagi, otak kiri lagi dipakai sejenak, kenapa bisa ada masalah, cari siapa yang bisa membantu menyelesaikan masalah, cerita sedikit ke tantenya, lebih banyak curhat daripada ingin menganalisa masalah, lalu ngobrol tentang pandemi dan susahnya keluar sekarang ini. Masalahnya jadi tidak selesai. tapi hidupnya memang jauh lebih berwarna daripada lelaki.
Apakah perbedaan itu saling melengkapi?
Mungkin saja. Tapi itu hanya berlaku untuk 2 tipe manusia, pertama untuk jomblowan. kedua untuk jomblowati. Eh bukan, bukan... bukan begitu, pertama untuk jomblowati kedua untuk orang yang bijaksana.Â
Untuk jomblowan, biasanya tidak terlalu terfikirkan masalah itu. kecuali ditanya dan dia akan menemukan jawaban dengan segera cari di google renungan tentang perbedaan pria dan wanita yang diciptakan untuk saling melengkapi. Sudah. Otaknya bekerja maju mundur di area kiri. ada pertanyaan cari jawaban. ketemu di google. selesai.Â
Sedangkan seorang jomblowati, para wanita maksudnya, berfikirnya sudah jauh lebih panjang. Artinya ketika mendapati adanya perbedaan, dia akan berfikir indah bahwa kedua makhluk dari Mars dan dari Venus ini akan saling melengkapi. Harapannya, kalau sekarang ada yang kurang pada cowoknya, suatu saat dengan berpasangan dengannya, segala sesuatunya akan menjadi baik. So sweeettt....
Cara berfikir seorang wanita yang zigzag semacam itulah yang akan banyak pertimbangan, dibantu dengan instingnya yang tajam karena pengalamannya, maka untuk seorang wanita sudah memikirkan tentang perbedaan itu jauh jauh hari sebelumnya. Dengan banyak harapan dan doa doa kemungkinan baiknya.Â
Sementara laki laki, jatuh cinta, hanya sejauh matanya memandang dan langsung ada keputusan. Seperti dikutip genius beauty, para ilmuwan mengatakan, durasi 8,2 detik adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan perasaan jatuh cinta. Masalah yang lain lain, nantilah sambil jalan pasti ketemu jalan keluarnya. Termasuk di dalamnya masalah perbedaan cara berfikir laki laki dan perempuan.
Masalahnya, seiring berjalannya waktu.... makin lama wanita merasa kok si lelaki ga ada perubahan, malah makin buruk. Dulu saya senang dengan cowok yang cool, cenderung cuek dan kelihatan macho. Tapi, setelah menikah masa iya tetap cool gitu.Â
Ga banyak bicara, ga banyak cerita, bahkan sudah diajak cerita jawabnya pendek pendek... masih lumayan mau jawab. sementara laki laki, cenderung terlambat menyadari pasangannya kok cerewet, ngomongnya ga jelas, masalah masalah dibiarin saja dan tidak selesai. Begitulah seterusnya, sampai cara komunikasi yang tanpa diikuti dengan saling memahami dan mengerti ini menanamkan benih benih konflik di antara mereka.