Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tepatnya Ibu Pertiwi Pernah Diperkosa

9 April 2019   10:59 Diperbarui: 9 April 2019   11:58 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak elok menyalahkan pemerintah sekarang karena apa yang dilakukan pemerintah sekarang memburu harta sampai ke bank bank di luar negeri adalah upaya untuk menyelamatkan uang negara. 

Yang salah siapa yang disalahkan siapa, dan itu cerdasnya jadi bahan retorika dan menarik. Dan semestinya kalau cerdas beneran dan bermain akal sehat a la rocky Gerung, dalam memburu harta yang lari ke luar negeri mestinya mempercayakannya kepada mereka yang tidak punya kepentingan untuk melindungi uang uang di luar negeri itu. 

Orangnya jangan yang dulu pernah menjadi bagian dari kebijakan masa lalu yang salah. Atau orang yang apalagi juga punya kasus serupa seperti di Panama atau di Bank-Bank di Swiss.

Untung debat debat kemarin ga dalam dalam amat, coba kalau bisa seperti di ILC. Tentu seru dan mati kutu.

"Uang lari ke luar negeri..." Maka cukup bertanya, uangnya siapa? Sejak Kapan? Bagaimana? sebagai jawaban.

"Lebih baik menggunakan teknologi lama, asal uang tidak mengalir ke luar negeri." Cukup ditanya balik juga, "teknologi apa yang mau dipakai?"

Tapi pointnya begini: bahwa kita seperti mengawali segalanya dari nol. Membayar utang moral atas eksploitasi alam dan manusia setelah sekian lama merdeka menjadi kewajiban yang harus dibayar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun