Mohon tunggu...
Hero Eka Putra
Hero Eka Putra Mohon Tunggu... -

the principle

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Organisasi Lima Jari

10 April 2012   15:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:47 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Organisasi ibarat  lima buah jari …

Ibu Jari adalah Pemimpin sebuah organisasi..

Jari Telunjuk adalah Para Anggota dan Bidang Pendukung…

Jari Tengah adalah Tujuan yang akan dicapai.....

Jari Manis adalah sebuah Kepercayaan ……

Jari Kelilingking adalah sebuah Gerakan (Action)  ….

Jika kelima jari ini utuh..…..

maka kita bisa mengenggam sebuah impian dengan kuat…dan sebuah impian akan terwujud dengan mudah.

Ketika jari kelingking hilang, maka akan berkurang tenaga untuk menggenggam sebuah impian…

organisasi tetap akan berjalan, namun sulit untuk menggapai sebuah impian jika tidak ada sebuah gerakan perubahan….

Ketika  jari kelingking dan jari manis hilang….

maka  kekuatan untuk menggenggam sebuah impian akan semakin melemah….

organisasi masih  tetap berjalan…tapi akan sulit  untuk menyatukan impian dan kepercayaan, karena masing-masing merasa orang yang paling benar,  tidak ada sikap saling terbuka dan percaya. Masalah yang timbul tetap akan menjadi bayang-bayang ketidaksuksesan.

Ketika jari kelingking, jari manis dan jari tengah hilang…..

Maka Genggaman sebuah impian akan semakin surut,, sulit untuk memegang sebuah impian hanya dengan ibu jari dan jari telunjuk. Impian bisa terlepas kapan saja. organisasi hanya tinggal sebuah perkumpulan yang tidak bermakna jika tidak ada tujuan didalamnya.

Ketika yang tersisa hanya sebuah ibu jari..

maka tidak ada lagi sebuah organisasi, karena pada dasarnya ibu jari tidak bisa memegang, apalagi menggenggam….

tidak ada organisasi yang didirikan hanya dengan satu orang. Yang ada hanya impian pribadi, bukan impian organisasi….

dan yang tidak kalah penting......

”Organisasi ibarat sebuah api unggun dan kader-kadernya adalah kayu bakarnya.

Untuk membuat api terus membesar harus ada kayu bakar baru yang tersedia”

Proses regenerasi juga  memiliki peran penting dalam kelangsungan organisasi, bila proses regenerasi tersebut terhambat maka proses berjalannya organisasi itu juga akan terganggu seperti api unggun yang kehabisan kayu bakar……maka diperlukan kader-kader baru untuk membuat estapet sebuah organisasi tetap berjalan.....sehingga ibu jari tidak tinggal sendirian..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun