Mohon tunggu...
Vicky Hasibuan
Vicky Hasibuan Mohon Tunggu... Buruh - Peneliti

Fan ekonomi pasar tapi suka dengan jaminan sosial dari sistem sosial-demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamus Sederhana Permasalahan Pendidikan Indonesia untuk Mahasiswa Indonesia

26 Mei 2017   03:15 Diperbarui: 26 Mei 2017   03:38 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kamus ini dibuat untuk memudahkan kawan kawan dalam menganalisis, membaca dan melakukan hal kongkrit yang didasari pada teori pergerakan mahasiswa yang dibuat oleh Ernest Mandel.

Dalam kamus ini kita menggunakan teori Wolfgang Friedman untuk memudahkan kita membaca dan membagi masalah yang diterjemahkan dalam kamus ini, seperti yang kita ketahui bahwa teori Wolfgang Friedman dalam melihat bagaimana hukum memiliki legitimasi didasari dengan masalah apa yang ada pada masyarakat sehingga penciptaan hukum harus bisa menjawab tantangan dan masalah yang ada secara subtansi, struktural dan kultural, jika anda berhasil menjawab dan menganalisis dengan baik secara subtansi, struktural dan kultural kedepannya anda bisa menganalisis dan melakukan aksi yang diharapkan merupakan aksi yang bersifat science atau merupakan aksi yang ilmiah.

Kamus Keadaan.

A.Subtansi :

  • Mandel berpendapat bahwa kebutuhan kapitalisme saat ini akan tenaga kerja yang terlatih dalam jumlah besar merangsang ekspansi Universitas yang cepat dan menghasilkan pekerja intelektual yang tunduk kepada tuntutan kapitalis atau pemodal ( anda bisa membacanya : Perusahaan besar baik nasional atau multinasional yang mempekerjakan pekerja sebagai alat meraih keuntungan dan menguasai pasar ) dan tidak berhubungan dengan bakat perorangan atau kebutuhan manusia.
  • Penjelasan : silahkan anda melihat dan menganalisis bagaimana program Universitas dalam hal softskill yang selalu berkaitan dengan korporasi, dan bagaimana kurikulum yang ditujukan untuk kepentingan korporasi, misalkan dikuranginya anda untuk mendapatkan hal hal yang berbau kritis dan mempertanyakan tujuan anda belajar juga diarahkannya pelajaran untuk menjadi tenaga kerja dan mendapatkan kerja, dan anda juga bisa melihat bagaimana peraturan hukum prihal pendidikan terbentuk dan dipengaruhi kepentingan kapitalisme seperti PTNBH sebagai contoh singkat yang terbentuk akibat dan dampak dari kapitalisme global yang mau tidak mau Indonesia sebagai negara mengadopsi sementara pertanyaanya apakah hal itu baik atau buruk bagi Indonesia belum terjawab dan akan terjawab dengan apakah tidak terjadi penolakn dari masyarakat ( mahasiswa juga ) terhadap hal ini.
  • Dalam hal ini anda akan melihat bahwa perubahan yang terjadi dan fenomena yang terjadi disebabkan oleh subtansi dari pendidikan yang sudah bergeser kearah kepentingan kapitalisme yang secara tidak langsung juga akan berdampak pada perubahan secara struktural dan kulturan yang akan dibahas selanjutnya.
  • B.Struktural :
  • Menempatkan fungsi Universitas pada posisi berada pada posisi memenuhi kebutuhan langsung dari ekonomi kapitalis dimana perubahan akibat sistem kapitalisme tadi berdampak pada secara struktural anda akan melihat mahasiswa tidak lagi menemukan struktur Universitas dan pendidikan sesuai keiinginan mahasiswa namun diatur sesuai kepentingan pasar atau ekonomi kapitalis anda bisa melihat bagaimana sistem yang terbentu bertumou pada kalimat “ sayang sekali banyak orang yang meninggalkan Universitas dan tidak berhasil mendapatkan pekerjaan “ jika anda pernah melihatnya atau mendengar hal ini maka telah terjadi perubahan dalam struktural akibat kapitalisme yang mana pendidikan diarahkan mencetak tenaga intelektual yang laku di pasaran.
  • Matinya demokrasi dalam kampus karena struktural yang dibuat sedemikian rupa guna kepentingan pasar maka anda akan melihat bahwa mahasiswa tidak berhak dalam menentukan kurikulum, sistem dan kebijikan karena dikhawatirkan akan memiliki sifat kontra dengan kebijakan kapitalisme, terdapa MWA dalam sistem PTNBH dimana ada unsur mahasiswa tapi patut dipertanyakan apakah anda punya hak dalam memilih MWA jika tidak maka silahkan anda simpulkan sendiri.
  • Adanya sistem UKT akibat dampak dari kapitalisme dalam struktural dimana sistem ini akibat otonomi ekonomi dalam reformasi sistem kampus sehingga anda akan melihat bahwa adalah kewajran Universitas dalam menarik dana alternatif sebagaimana UU pun tidak melarang ditariknya dana namun perlu dilihat adalah hakikat pendidikan seperti apa dan tujuan pendidikan seperti apa, ingat pendidikan bukanlah barang sehingga tidak boleh diperjual belikan namun pemberian atau balas jasa atas tenaga pendidikan adalah upah dimana upah adalah kewajaran sebagai wujud apresiasi, sehingga anda bisa bertanya manakah yang pantas apresiasi untuk pendidikan atau mengkomersilkannya, adanya UKT bukan hanya hal yang baru sebelum namanya menjadi UKT, nama uang seperti uang pangkal, uang pembangunan dan SPP te;ah dikenal disemua lini pendidikan, lantas dimana wujud Indonesia sebagai sebuah negara kesejahteraan dimana pendidikan adalah ranah publik yang harusnya aktivitasnya disubsudi pemerintah, otonomi dalam hal kurikulm dan kebijakan adalah keniscayaan namun dalam hal ekonomi?

C.Kultural :

   1.   adanya situasi dimana ribuan mahasiswa harus mengalami keadaan dimana pendidik berbicara dengan sound system dan peserta didik tidak dapat atau jarang bisa berkomunikasi dalam ruang kelas ketika pembelajaran, bertukar pikiran, atau dialog, hal ini akibat struktur otoriter Universitas yang terbebani sistem kapitalis yang menuntut aktivits sesuai pembelajaran kebutuhan pasar, yang mana mungkin dalam lingkup ilmu sosial hal ini jarang terjadi namun rumpun ilmu yang lain masih pelru dilihat apak yang terjadi sesungguhnya.

2.      adanya situasi dimana peserta didik menjadi robot terjebak dalam tugas yang banyak namun tidak paham makna tugasnya dan ujiannya, hal ini dikarenakan sistem pendidikan menuntut kita menjadi faktor produksi dalam pasar yang mana tak ubahnya robot cukup lakukan maka akan dapat pujian dan apresiasi, tapi apa makna dan tujuan bagi masyarakat adalah nomor sekian.

3.      penekanan akan baiknya sistem ekonomi pasar, pasar bebas yang diwajarkan karena asumsi bahwa sistem itu adalah sistem terbaik yang mapan dan solusi untuk permasalahan ekonomi padahal sistem ini tak ubahnya keadaan yang melangsungkan penghisapan atau penindasan atas manusia, anda bisa melihat apakah pasar bebas yang dipuja berdampak pada meningkatnya kesejahteraan buruh atau pekerja di Indonesia? Bahkan dengan pasar bebas alasan utama yaitu siapa yang tidak bisa maju akan terlindas seakan akan menjadikan alasan wajar pada sistem kontrak kerja yang kadang merugikan kita calon pekerja.

4.      penekanan akan solusi wirausaha dan banyaknya seminar wirausaha, sebagaimana hal ini memanglah benar tapi menjadikannya penekanan untuk solusi mahasiswa secara kultural adalah dampak dari kapitalisme, anda akan melihat hal ini adalah hal yang wajar dan memang tidaklah salah namun apakah penekanan akan pentingnya wirausaha akan menjawab bahwa sistem kapitalisme telah merugikan bangsa, situasi sumir atau tidak jelas sengaja diciptakan untuk menciptakan situasi dimana kita tidak akan melihat sumbu utama masalah pendidikan di Indonesia itu apa, dan penekanan akan wirausaha bagi mahasiswa juga sengaja diciptakan sebagaimana dalam bukunya David Harvey dalam Neoliberalisme dan Restorasi Kelas Kapitalis, situasi ini diciptakan agar kita lupa hakikatnya kita adalah mahluk sosial yang mana penekanan akan tanggung jawab dibebankan kepada individu tanpa melihat faktor lainnya telah menjauhkan kita dari sifat alami kita sebagai manusia yang bersifat sosial dan saling melindungi juga melengkapi.

5.      Penekanan pada nalar teknokratis dan postivis, lantas kenapa hal ini menjadi masalah? Jawabannya adalah jelas karena situasi ini sengaja dijadikan kebiasaan akibat sistem kapitlisme yang memaksa kita untuk dimutasi cara berpikirnya bahwa segala sesuatu murni dijalankan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan menjauhkannya dari analisis politik seperti untuk apa mobil listrik diciptakan dan apakah mobil ini benar benar tidak diproduksi atau ada pola lain yang bermain sehingga mobil listrik tidak bisa diproduksi untuk rakyat, pola pola teknokratis sengaja diciptakan agar peserta didik jauh dari pemahamannya akan politik dan ekonomi yang mana berguna dalam menganalisis kemana larinya ilmu pengatahuan yang kita pelajari dan invention yang kita ciptakan, hal yang tak kalah pengtinya adalah bagaimana nalar positivis atau semua berdasarkan pada aturan yang ada atau menjadikan kita bertumpu pada hal hal yang nyata secara fisik dan tidak lagi mendengarkan faktor faktor kenapa sebuah fenomona terjadi baik untuk disiplin hukum, politik dan ekonomi, kita dihadapkan bahwa segala sesuatunya yang mapa sudahlah baik dijalankan sehingga kita contohkan bagaimana seorang peserta didik hukum yang melihat sebuah fenomena hukum dan memutusnya dari sudut pandang hukum namun lupa bahwa hukum adalah produk politik dan politik dipengaruhi faktor ekonomi sehingga kita melupakan bahwa politik, hukum dan ekonomin adalah hal yang satu dan salin mempengaruhi, hal positivisme sendiri telah menjadi kritik yang diberikan oleh Horkheimer, Marcuse dan banyak filsuf Mahzab Frankfurt lainnya sebagai penyakit masyarakat modern yang menyebabkan kita seakan akan mengalami situasi “hilang jejak” dalam menganalisis sebuah situasi sejarah seperti ini.

Kesimpulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun