Mohon tunggu...
Herning K
Herning K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Matematika FMIPA UNS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seremeh Itukah Pendidikan di Negara Ini?

13 Juni 2024   12:35 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sangat disayangkan sekali, kualitas pendidikan di negara kita tidak sebagus dengan negara lain. Sudah bukan menjadi rahasia umum dan tidak dapat dipungkiri lagi jika maju atau tidak sebuah bangsa dipengaruhi oleh faktor pendidikan. 

Dengan kata lain, pendidikan merupakan tiang kemajuan bangsa. Hal yang sangat penting dan harus dimiliki manusia dalam hidupnya adalah pendidikan. Bayangkan saja, tanpa adanya pendidikan, seseorang tidak akan memiliki rasa atau nilai luhur dalam diri, bertanggungjawab, disiplin, bahkan toleransi. 

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kita akan memiliki kesempatan untuk sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Namun, realitanya tidak seindah yang dibayangkan. Pendidikan di tanah air ini masih kalah jauh dengan pendidikan yang ada di negara maju.

Saat ini kita bisa merasakan adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Buruknya mutu pendidikan berdampak pada penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk menggerakkan pembangunan negara di berbagai bidang. 

Persentase masyarakat yang mengenyam pendidikan masih memprihatinkan. Ini cukup membuktikan bahwa kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi masih sangat sedikit. 

Masih banyak anak -- anak yang seharusnya mereka menuntut ilmu atau masuk ke sekolah dasar tapi justru malah dibiarkan begitu saja seolah-olah hanya hal yang remeh. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu ekonomi. 

Sebenarnya, faktor ekonomi ini lah yang menjadi penyebab utama terbengkalai dan tidak terlaksanakannya kegiatan pendidikan. Bagi masyarakat di Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan sangat sulit untuk mendapatkan pendidikan dan kenyataannya mayoritas penduduk  Indonesia memang hidup di bawah garis kemiskinan yang mengakibatkan terlantarnya pendidikan. 

Lain halnya bagi mereka yang tidak memiliki kemauan untuk berkembang secara berkualitas dan menyadari pentingnya pendidikan. Dengan permasalahan tersebut sebenarnya pemerintah bisa merencanakan pendidikan gratis dan pendidikan wajib 12 tahun. 

Namun, biaya -- biaya lain yang harus ditanggung selanjutnya tidaklah gratis dan biaya hidup sehari-hari yang semakin lama semakin mahal. Banyak masyarakat setelah lulus menempuh pendidikan menengah atas lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan dibandingkan harus melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Bukan hal yang salah apabila mereka memilih bekerja dibandingkan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, tetapi akan salah jika mereka justru malah memiliki pola pikir yang keliru.

 Tidak sedikit dari mereka yang menganggap bahwa menempuh pendidikan di perguruan tinggi merupakan hal yang sia -- sia. Pasalnya, mereka beranggapan bahwa hal tersebut hanya menghabiskan uang saja yang nantinya juga akan bekerja seperti halnya mereka. Mereka seakan -- akan lebih berkualitas karena dengan lulus lalu bekerja dan mendapat uang bisa memperbaiki ekonomi keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun