Mohon tunggu...
Hernawan
Hernawan Mohon Tunggu... Editor - Pimred media

Saya seorang introvert

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menko Luhut Tantang Ahli IT, Pimred News 7 Berikan Pendapat

22 Maret 2023   17:30 Diperbarui: 22 Maret 2023   17:37 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Kompasianer,ramai di media sosial terkait Menko Luhut menantang ahli IT Indonesia untuk bereskan 27 ribu aplikasi pemerintah.


Bagaimana seorang Pimred News 7 menyikapi hal tersebut :

Kalau perkara IT sebenarnya tidak usah ditantang,tetapi yang terpenting adalah birokrasi di dalam pemerintahan yang harus dibereskan.Sebenarnya vendor pun cukup capek untuk bekerjasama dengan pemerintah,mulai dari nilai proyek yang harusnya nilai sekian,tapi dipangkas menjadi sekian demi untuk memuaskan hasrat para pejabat eselon yang sudah memberikan jalan kepada vendor untuk mendapatkan proyek tersebut dan itu bukan rahasia umum lagi.

Bahkan hanya untuk menggeser padding saja harus ada meeting akbar di hotel untuk habiskan anggaran.
Seharusnya itu tidak perlu dilakukan,karena sebetulnya kebutuhan pemerintah itu skalanya sudah enterprise,yang pada akhirnya aplikasi yang didapat sekarang harusnya ada harga ada kwalitas,dan para pakar pun tak mungkin bodoh dengan hal itu.

Justru kebingungan yang terjadi,ketika ada klien yang bicara,"sudahlah buat yang simple saja,di sana ada yang dapat sekian kok,,",,tapi sebenarnya di otak vendor dengan selisih harga itu effort nya sama.

Jadi jika kita diminta yang simple sama klien,sebenarnya kita bingung,simple yang seperti apa,belum termasuk istilah Jawa isuk dele sore tempe,,(pagi bicara gini,sore berubah lagi,red).

Jika memang dari klien butuhnya simple,suatu contoh kita bisa pakai wordpress,dan jika pas pakai wordpress mohon jangan request juga kemampuan harus sama seperti meta analytics,,karena jelas beda harga.

Kesimpulan ;
Jadi untuk para pekerja di pemerintahan,sebelum anda anda semua transformasi ke arah digital,lebih baik pelajari dulu produk knowledge nya sebelum memesan vendor,karena sebelum kita meeting anda sudah tau harga harga yang wajar dibayar untuk seorang vendor di bidang IT.

Serahkan manual book atau guidenya,biar dipelajari dan jangan sampai direcokin pejabat pejabat eselon,karena kalau sudah mereka ngrecokin dan merubah sistem nantinya akan mencari celah indikasi korupsi.

Nantinya biar di audit dan dipelajari step by step operasioanal secara internal,biar nantinya ada user interface dan user experience yang bagus dan mudah dipahami masyarakat.

Jadi tidak usah ragu ke pakar IT Indonesia ya ??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun