Mohon tunggu...
Hernawan
Hernawan Mohon Tunggu... Editor - Pimred media

Saya seorang introvert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapakah Pencetus Tradisi Uang Saku di Hari Raya? Mari Kita Ulas!

21 Maret 2023   01:09 Diperbarui: 21 Maret 2023   01:22 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Kompasianer, Ramadhan sebentar lagi dan setelah selesai Ramadhan kita akan menikmati hari kemenangan atau biasa disebut Idul Fitri.

Idul Fitri atau lebaran adalah hari kemenangan atau kegembiaraan bagi umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa.
Idul fitri biasanya akan dimulai pada Sholat Ied di pagi hari dan setelah Sholat Ied selesai kita akan bersalam salaman dengan tujuan saling memaafkan dengan kedua orang tua,sanak saudara juga tetangga.

Tetapi ada yang menarik ketika acara tersebut telah selesai,sering kita temui bahwa anak anak mendatangi kita untuk bersalam salaman,tentunya untuk bersilaturahmi. Setelah bersalaman dan bermaafan dengan pemilik rumah, barulah sang tuan rumah akan memberi uang baru saku lebaran saat berpamitan pulang.

Tradisi tersebut telah turun temurun mendarah daging di masyarakat,tapi yang menjadi pertanyaan,siapakah penemu tradisi tersebut ?

Menurut penulis, kemungkinan tradisi memberikan uang baru itu terpengaruh oleh budaya China, yaitu memberikan angpao seperti layaknya saat Tahun Baru Imlek.

Yang namanya pengaruh memang tanpa kita sadari.Karena kalau sudah menjadi tradisi kita akan menganggap sebagai bagian dari cara hidup atau kebiasaan kita yang bersumber dari nenek moyang kita secara turun temurun.

Bisa saja pemberian uang baru di saat lebaran merupakan semangat berbagi atau bersedekah dan juga ucapan rasa syukur telah berhasil menjalani puasa sebulan lamanya sesuai yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Namun bagaimanapun juga tradisi memberikan uang saku lebaran adalah salah satu hal yang paling dinantikan oleh anak-anak saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun