Mohon tunggu...
Hernawan
Hernawan Mohon Tunggu... Editor - Pimred media

Saya seorang introvert

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

One Gate System Pasar Besar Madiun Segera Realisasi, Jukir Lama: Nasib e' Sandang Panganku Piye Jal?

20 Maret 2023   23:35 Diperbarui: 20 Maret 2023   23:44 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wali Kota Madiun Drs.H Maidi mengumpulkan seluruh petugas di Pasar Besar Madiun untuk mengikuti apel guna mendengarkan beberapa arahan darinya.
Hal ini berkaitan dengan adanya pemasangan portal sistem pengelolaan parkir di Pasar Besar Madiun,Senin (20/03).

Apel tersebut dilaksanakan di lantai 3 PBM dan dihadiri oleh seluruh OPD dan Stakeholder terkait. Dalam arahannya, Maidi meminta agar seluruh petugas ketertiban di PBM lebih mengoptimalkan kinerja untuk menciptakan kondisi yang aman, nyaman dan kondusif bagi pengunjung maupun pedagang.

"Saya meminta kepada team gabungan, agar bersama menegakkan ketertiban,apabila ada yang tidak tertib mari ditertibkan bersama tapi jangan memakai kekerasan, dengan cara yang edukatif dan humanis,"jelasnya.

Pernyataan Walikota tersebut menimbulkan polemik, pasalnya beberapa waktu lalu  puluhan koordinator juru parkir (jukir) PBM melakukan aksi walk out di rapat sosialisasi pengelolaan sistem e-parkir atau elektronik parkir yang akan menerapkan one gate system .

Dalam rapat, pihak pengelola parkir yang baru menegaskan akan memprioritaskan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menjelasakan nasib ke depan ratusan jukir. Dengan menerapkan portal dalam pengelolaan parkir dampaknya akan memangkas jumlah pekerja parkir.

Menangggapi hal ini, Maidi mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang jumlah tenaga parkir yang akan dibutuhkan ketika sistem portal telah diberlakukan. Dirinya dengan tegas meminta kepada pihak pengelola parkir yang baru agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak manapun.

"Itu nanti kita evaluasi dulu. Mereka sudah laporan ke Kepala Disperindag Kota Madiun bahwa jumlah jukir sekitar 100 orang.Nantinya ada yang kerja 4 jam, ada yang 5 jam, ada yang 3 jam, nanti kita koreksi. Tapi kerja kan paling tidak harus 8 jam. Nanti kita evaluasi. Pihak ketiga sudah saya kasih tahu jangan sampai merugikan. Nanti kita bahas lagi,"katanya.

Dirinya juga belum bisa memastikan kapan proses pemasangan portal bisa dirampungkan. Menurutnya, one gate system dalam pengelolaan lahan parkir di PBM justru akan memudahkan kinerja para jukir. Sebab semua laporan keluar masuk kendaraan di pasar sudah terintegrasi dalam satu sistem. Nantinya petugas parkir cukup melakukan print out semua data setiap harinya.

"Masih dikerjakan semuanya. Kalau di-portal nanti kelihatan,kemudian kita evaluasi dan bisa dipertanggungjawabkan melalui print out,setidaknya meringankan tugas juru parkir,pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun