Sebagai orangtua, guru, pendidik atau pemerhati kehidupan remaja, seringkali ditanyakan oleh anak dan para remaja tentang boleh tidaknya berpacaran. Hal ini didasari oleh kenyataan, suka atau tidak suka anak remaja (meskipun tidak semua) menjalin hubungan yang dikenal dengan istilah pacaran. Tanpa bermaksud menghakimi apakah ini diperbolehkan atau tidak, ada baiknya dijelaskan kepada anak dan remaja sekurang-kurangnya beberapa tahapan atau perbedaan dalam hubungan antar pasangan  seperti teman, sahabat, pacar, kekasih dan suami/istri.  Kita dapat membantu kebingungan remaja akan  batas-batas hubungan antara pria dan wanita sekaligus mendorong para remaja agar mempunyai konsep yang jelas agar tidak terjadi persoalan dikemudian hari.Â
Â
1. Teman.
Teman adalah seseorang yang kita kenal dengan baik namun tetap mempunyai batas yang jelas, misalnya teman sekelas berarti hanya orang-orang yang kita kenal yang berkaitan dengan proses belajar dalam kelas yang sama. Demikian pula teman satu gugus depan, teman bermain voli, teman berenang, teman nongkrong bahkan sampai teman mencuri atau melakukan hal-hal negatif lainnya. Misalnya, seorang yang kita anggap teman sekelas, tidak otomatis menjadi teman kita berenang (karena dia tidak bisa berenang). Teman tergantung ruang dan waktu. Â Teman mempunyai batasan yang jelas, sehingga tidak terjebak dalam istilah teman tapi mesra (TTM)
2. SahabatÂ
Sahabat adalah orang yang sangat kita kenal dengan baik. Bedanya dengan teman adalah sahabat tidak pernah mencederai/mempunyai itikad buruk dan mengajak kita untuk melakukan hal-hal negatif yang bertentangan dengan norma-norma. Jangan percaya seseorang yang mengatakan "elo kan sahabat gue, masak elo enggak mau bagi gue duit untuk beli cimeng (ganja)…..Orang ini bukan sahabat,  mungkin dia hanya teman.Â
3. PacarÂ
Pacar adalah seseorang yang kita perlakukan dan memperlakukan kita secara istimewa yang padanya kita menaruh berbagai harapan. Hanya yang perlu diwaspadai, sebenarnya yang menonjol dalam pacaran adalah adanya dorongan birahi dan rasa memiliki dan dimiliki sehingga sering kali menimbulkan persoalan. Dalam pacaran masih dipengaruhi oleh perhitungan untung rugi dan menonjolkan ego. Ada keinginan tertentu yang berkaitan dengan birahi atau seksealitas. Seringkali bila tidak terpenuhi bisa menimbulkan rasa kecewa. Pada beberapa pasangan, memang ada hal-hal positif yang diharapkan dan seringkali membuat terlena. Oleh karenanya, ke hati2 an dan kesamaan konsep diseputar pacaran menjadi penting agar tidak menimbulkan kekecewaan dikemudian hari.
4. KekasihÂ
Kekasih adalah seseorang yang begitu mengasihi atau kita kasihi. Yang menonjol adalah rasa kasih sayang, memberi, menjaga, melindungi yang didasari ketulusan. Walaupun ada juga dorongan birahi, namun bukan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi/dilampiaskan. Karena penghargaan didasari kasih terhadap pasangan menjadi landasan bersama.Â
5. TunanganÂ
Tunangan adalah seseorang yang telah terikat secara adat istiadat/budaya bahkan agama dan direncanakan untuk menikah. Â Namun tetap ada batasan baik adat, budaya dan ajaran agama yang tidak boleh dilanggar
6. Suami/IstriÂ