Mohon tunggu...
Hermansyah Daulay
Hermansyah Daulay Mohon Tunggu... Guru -

Mengalir seperti air http://myhermandaulay.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kehadiran Taksi "Online" Usik Supir Angkutan Konvensional di Banda Aceh

20 Desember 2017   21:53 Diperbarui: 20 Desember 2017   22:53 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.com

Satu layanan transportasi aplikasi sudah tersedia di Kota Banda Aceh. Siap mengantar kemanapun  tujuan kita.Taxi Grab telah hadir dan memberikan layanan antar jemput bagi masyarakat  Kota Banda Aceh dan para pelancong.

Kehadiran Taxi Grab menambah pilihan transfortasi bagi warga masyarakat di Kota Banda Aceh selain Becak mesin, labi-labi, Trans Kuta Raja, serta ojek.

Taxi Grab menjadi alternatif pilihan yang menguntungkan bagi masyarakat karena lebih murah dari tarif becak mesin dan taxi konvensional. kita instal aplikasi grab kemudian daftar setelah itu aplikasi siap digunakan tinggal kita isi tempat tujuan kita lalu beberapa menit kemudian kita sudah dijemput siap diantar ketempat tujuan dengan mobil bagus, Ac dinggin serta sopir yang ramah.

Kehadiran Angkutan Online Usik Supir Angkutan Konvensional.

Menurut cerita supir taxi Grab  yang menjempu saya yang bernama Ferry Fadilah ada mobil dirusak dan supirnya dipukuli supir angkutan konvensional. Biar baru seumur jangung kehadiran grab di kota Banda Aceh telah mengusik supir angkutan konvensional.

Perusakan serta pemukulan mobil dan supir taxi Grab menambah daftar panjang konflik angkutan online vs angkutan konvensional di Indonesia. Sekalipun tidak menjadi berita besar di harian terkemuka Aceh Serambinews namun tetap menjadi catatan kelam kehadiran Grab di Kota Banda Aceh.

Keberadaan taxi aplikasi grab menguntungkan konsumen selain praktis, ekonomis dan menyenangkan. Taxi Grab juga memberi rasa aman bagi konsumen karena tahu siapa supirnya atau kita juga dapat memilih mobil sendiri.

Konflik sosial antara kepentingan perut supir konvensional dan pendapatan supir taxi  grab harus menjadi perhatian pihak terkait. Jangan sampai pula taxi online langsung diberangus sementara angkutan konvensional belum bisa diandalkan di Kota Banda Aceh.

Salam

Herman Daulay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun