Mohon tunggu...
Eko Hermonsyah Juhasmon
Eko Hermonsyah Juhasmon Mohon Tunggu... Lainnya - central banker, economist, alumni ITB (TI'99), alumni MSPE UIUC

curious about economy, finance, and self development

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Modus-modus Pencopetan

29 September 2014   00:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:10 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363072" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (www.dreamstime.com)"][/caption]

Tiga hari yang lalu (24/9) saya menyaksikan 2 kejadian pencopetan di kereta commuterline. Pertama, kejadian ini menimpa wanita 30 tahunan dalam perjalanan dari Bogor ke Jakarta Kota. Saat itu waktu menunjukkan pukul 7.30 WIB pagi, ketika kereta sedang padat-padatnya mengantar penumpang yang berangkat kerja. Rupanya ketika dia sedang duduk tertidur seorang pencopet berhasil menyobek tas yang dipangkunya dengan silet dan mengambil dompet dan handphone yang ada di dalamnya. Dia baru menyadari barang berharganya lenyap ketika kereta baru saja meninggalkan Stasiun Manggarai di mana banyak orang turun termasuk si pencopet. Saya sendiri melihat sebuah silet bermerek Tiger yang tampaknya digunakan si pencopet tergeletak di dekat kaki wanita tersebut. Akhirnya sesampai di Stasiun Cikini, bersama temannya, wanita tadi turun untuk melapor ke petugas.

Kedua, kejadian pencopetan terjadi saat saya pulang kantor. Saat itu saya turun di Stasiun Manggarai untuk berganti kereta. Kebetulan saat itu saya naik kereta Jakarta-Bekasi, dan harus turun di Manggarai untuk berganti kereta jurusan Depok/Bogor. Saat saya turun kereta, di peron terjadi keributan. Saya melihat dua orang petugas stasiun sedang mencengkeram leher seorang pria berkemeja putih. Rupanya dia dituding pencopet oleh seorang pria yang merasa kehilangan dompetnya. Penumpang di gerbong yang dinaiki korban pun mengiyakan tudingan tersebut. Lalu digelandanglah pria pencopet tadi ke kantor untuk diinterogasi. Sekaligus untuk menghindari amuk masssa yang tampak kesal.

What a day...

Saya terus kepikiran kejadian pencopetan tadi sampai di rumah. Iseng-iseng saya browsing soal copet-mencopet ini. bagaimana cara kerjanya dan modusnya. Dalam melakukan aksinya pencopet harus memiliki 2 skill seorang pesulap, yakni kecepatan tangan dan pengalihan. Pertama-tama pencopet harus bisa mengalihkan perhatian korban. Setelah korban teralihkan fokusnya, secepat mungkin si pencopet menggunakan kecepatan tangannya untuk mengambil barang berharga korban yang sudah diincar sebelumnya. Macam-macam modus pengalihan yang digunakan si pencopet untuk membuat korban hilang kewaspadaan.

Modus Menubruk

Pada modus pengalihan ini, pencopet tiba-tiba menubrukkan dirinya pada korban sehingga korban menjadi kaget. Tubrukan ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian korban. Sehingga korban tidak menyadari kalau pada saat tubrukan itulah tangan pencopet beraksi menyasar barang berharga milik korban, entah dompet atau handphone. Modus ini termasuk modus klasik yang digunakan pencopet mahir. Bagi pencopet yang mahir ini modus ini biasanya dilakukan sendiri. Namun untuk lebih 'amannya' modus ini dilakukan lebih dari satu orang pencopet. Misalnya saat korban ingin keluar dari gerbong kereta, teman pencopet yang berdiri di depan pintu tiba-tiba berhenti mendadak sehingga korban menubruknya, dan pada saat yang bersamaan pencopet yang sudah siap di belakang korban segera beraksi.

Modus Pura-pura Muntah

Modus ini sempat heboh diberitakan beberapa tahun lalu di Bandung. Aksi ini dilakukan oleh kawanan pencopet yang beraksi dalam angkot yang merupakan moda transportasi favorit di kota itu. Modusnya adalah salah seorang pencopet berpura-pura sedang sakit dan menunjukkan tanda-tanda mau muntah. Tentu saja perhatian penumpang angkot  tertuju padanya termasuk calon korban. Sementara pencopet yang bertugas mengambil barang sudah siap berada di samping calon korban. Ketika waktunya dirasa tepat, pencopet yang sedang 'sakit' tersebut menunjukkan gelagat ingin muntah yang semakin menjadi. Kadang malah coba memuntahkan isi perutnya di pangkuan korban. Tentu saja calon korban berkelit untuk menghindar. Pada saat itulah, si pencopet yang duduk di sebelah korban beraksi dengan kecepatan tangannya.

Modus Wanita Cantik

Modus yang satu ini menggunakan wanita cantik sebagai pengalihan. Modus ini biasanya menyasar korban dari kaum pria. Hal ini dialami oleh temannya teman kantor saya. Saat itu dia dalam perjalanan pulang menuju Bogor. Dalam perjalanan kereta yang penuh sesak, di depannya berdiri seorang wanita cantik dengan rok pendek yang seksi. Berhubung kondisi yang padat, akhirnya mau tidak mau dia 'pasrah' ketika tubuh wanita cantik menempel di depannya. Bukannya mencoba menjaga jarak, si wanita malahan semakin 'berani' menempelkan bagian tubuh belakangnya. Dalam keadaan tidak 'berdaya', diam-diam pencopet yang merupakan teman si wanita beraksi menguras isi sakunya. Sampai di Stasiun Depok, si wanita cantik tadi turun. Baru disadari olehnya kalau handphone dan dompetnya telah amblas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun