Lain ladang lain belalang, lain orang lain pula maunya, lain pula isi kepalanya, lain pula pendapatnya dan lain pula sudut pandangnya.
Ibaratnya jika ada 2 orang yang melihat angka 8 dari 2 sisi yang berbeda, maka akan ada 2 pendapat yang berbeda pula. Si A yang melihat dari arah vertikal akan bilang itu angka delapan, tapi lain halnya dengan si B yang melihat dari arah horisontal, bisa jadi dia katakan itu sebuah pita atau kacamata tanpa gagang. ^_^
Belajar dari analogi tersebut, saya jadi berpikir.. itu yang hanya dinilai oleh 2 orang dan 2 sisi, lantas bagaimana jika ada suatu permasalahan yang dinilai oleh banyak orang dengan latar belakang kehidupan & kepentingan yang berbeda-beda ?!. Tentunya lebih kompleks ya..
Dari realita itu saya jadi ingin menarik benang merah, jangankan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dalam lingkup jejaring sosial di dunia maya pun perbedaan sudut pandang & pendapat seringkali dibumbui denga pro kontra. Dari sini saya jadi berpikir, manusia sebagai makhluk sosial tentulah tidak bisa hidup sendiri apalagi mengekslusifkan diri sendiri, mau tidak mau suka atau tidak suka dia akan menemui benturan-benturan perbedaan pendapat, anggaplah itu sebuah konsekuensi logis.
Berangkat dari konsekuensi tersebut, saya jadi terdorong untuk belajar menghargai perbedaan-perbedaan ini, tentunya sikap menghargai tidak sama dengan membenarkan. Sikap menghargai juga bukan berarti kita bermudah-mudahan ketika melihat suatu kesalahan/keburukan, karena menyerukan kebenaran tetap menjadi kewajiban bagi setiap manusia yang mengetahuinya, hanya saja tugas kita hanya menyampaikan & mengajak, bukan memaksakan  isi kepala orang per orang agar setuju dengan pendapat kita. So, hargailah pendapat teman-teman di kompasiana ini, kalaupun Anda tidak sepaham maka cobalah komentari dengan cara yang elegan dan sopan.
Jadi ingat ayat terakhir di surat Al-Kafirun, "Untukku agamaku dan Untukmu agamamu"..
* Menghargai bukan berarti Membenarkan.., sulitkah ??*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H