Mohon tunggu...
hermini yuliawati
hermini yuliawati Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Perempuan yang suka menulis dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Budidaya Mangrove

13 Desember 2016   13:09 Diperbarui: 13 Desember 2016   13:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka makanan hasil olahan mangrove

Mungkin banyak yang belum mengenal tanaman yang bernama mangrove, begitupun dengan saya. Dan saya senang sekali karena pada hari Sabtu tanggal 10 Desember 2016 kemarin saya dan beberapa teman diberi kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang tanaman pesisir ini saat menghadiri HUT Pertamina ke-59 di Balongan Indramayu.

Saya dan tujuh orang teman lainnya berangkat dari Jakarta hari Jumat pukul 21.00 WIB dan tiba sekitar pukul 03.00 subuh. Perjalanan sedikit merayap namun lancar, mungkin karena efek long weekend. Sempat muter-muter karena salah jalan saat memasuki kompleks Pertamina Bumi Patra Balongan, Indramayu tempat meeting point untuk menuju pantai Karangsong bersama rombongan Bu Menteri LHK, Siti Nurbaya.

Saat sampai di komplek Pertamina tersebut, kami memilih untuk shalat subuh dan membersihkan tubuh di sebuah mesjid, lalu beristirahat sejenak sebelum sarapan di guest house yang telah disediakan panitia. Menjelang pukul 07.00 bis kami berangkat menuju pantai Karangsong dimana PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan. Kegiatan tersebut dilakukan secara serentak di lima lokasi, yaitu Pantai Karangson, Balongan-Indramayu, Pantai Kampung Bugis, Tanjung Uban-Kepulauan Riau, Pantai Kampung Atas Air, Balikpapan-Kalimantan Timur, Pantai Teluk Penyu, Cilacap-Jawa Tengah dan Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi-Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari peringatan HUT Pertamina ke-59 yang jatuh tepat pada hari ini.

Saat tiba di lokasi, arena panggung sudah ramai oleh para pekerja Pertamina, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), relawan, pelajar maupun warga yang sengaja datang hari ini untuk mengikuti kegiatan di Pantai Mutiara Hijau dan Pantai Lestari Karangsong. Area Pantai tampak putih membiru oleh seragam yang diberikan oleh panitia.

Tari Topeng
Tari Topeng

Acara dibuka dengan pertunjukan tari Topeng yang dibawakan oleh dua orang penari wanita cantik nan gemulai. Tari Topeng tersebut merupakan tarian khas Indramayu dan Cirebon yang perlu dilestarikan. Setelah itu mc memberi kesempatan kepada Pak Syamsu Alam, selaku  Direktur Hulu Pertamina untuk memberikan kata sambutan, dilanjutkan oleh Bupati Indramayu Anna Sopanah. Dan terakhir sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Siti Nurbaya Bakar sekaligus pemberian santunan kepada beberapa sekolah binaan Pertamina.

Saat di tanya tentang maksud dan tujuan dari program bersih-bersih pantai dan pemberdayaan masyarakat pesisir ini, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan kelestarian lingkungan pesisir pantai, khususnya dengan menjaga kebersihannya. Balongan dipilih guna menjadi bukti komitmen Pertamina pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di sekitar pesisir melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) maupun Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan momentum HUT perusahaan. 

Kegiatan bersih-bersih Pantai tersebut juga sekaligus memecahkan rekor 1000 Orang Minum Sirup Mangrove. Rasa minuman ini segar, sedikit asam namun terasa sangat manis. Cocok disajikan dingin untuk dinikmati saat cuaca panas.

Bersih-bersih pantai dan peresmian Arboretum mangrove
Bersih-bersih pantai dan peresmian Arboretum mangrove
Setelah memecahkan rekor kami dibawa menyeberang menuju hutan mangrove di area pantai Karangson guna melakukan pembersihan pantai sekaligus meresmikan Arboretum Mangrove. Program Arboretum Mangrove tersebut dirancang guna menambah sarana pendidikan bagi masyarakat umum terutama kalangan akademis dalam melakukan penelitian dan pembelajaran mengenai mangrove. Di Abroretum ini terdapat 23 varietas mangrove dan tanaman vegetasi pantai yang akan terus dikembangkan. Kedepannya pantai ini diharapkan bisa menjadi kawasan ekowisata, selain menghibur namun juga mendidik.

Di sini saya bisa melihat dan mengenal langsung aneka varietas mangrove tersebut, salah satunya bernama Pidada. Dan saya pun mendapat penjelasan bagaimana tanaman ini bisa diolah menjadi aneka pangan. Sangat menarik, karena ketika dilihat dari segi ekonomi, tanaman mangrove ini tidak terlalu sulit dalam hal penanaman dan bila dikelola dengan baik hasilnya bisa dikembangkan menjadi aneka makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh serta dapat dinikmati oleh semua orang. Dan yang terpenting adalah pada akhirnya bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar. Budidaya yang sangat multifungsi, selain berguna untuk kelestarian juga bisa menghasilkan. Sebenarnya saya masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang tanaman pesisir tersebut, namun sayang waktunya sangat terbatas. Mudah-mudahan saya diberi kesempatan lain untuk kembali ke pantai Karangsong ini.

Aneka vegetasi pantai
Aneka vegetasi pantai
Di seputaran panggung utama juga terdapat bazaar UMKM binaan Pertamina RU VI Balongan yang menjual aneka olahan tanaman mangrove seperti sirup, kecap, tempe, cokelat, dan aneka keripik. Selain itu acara tersebut juga dimeriahkan lomba fun cleanup seperti melukis dan mewarnai untuk anak-anak, layanan kesehatan dan pengobatan gratis untuk 500 orang warga dan santunan 59 anak yatim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun