Mohon tunggu...
Herma Yulia
Herma Yulia Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 OKU

Guru yang suka mengembangkan kompetensi dan mengikuti kodrat zaman anak-anak didik saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

26 April 2023   16:16 Diperbarui: 26 April 2023   16:33 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi pribadi_canva

Untuk artikel saya pada jurnal dwi mingguan modul 3.1 kali ini saya akan merefleksikan pembelajaran yang telah saya lalui dengan refleksi model 4C yakni Connection, challenge, concept, change.

Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:

1) Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?

2) Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?

3) Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?

4) Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?

Pada pembelajaran modul 3.1 ini sangat menarik bagi saya, mungkin ini hal baru bagi saya yang pada keseharian mungkin tanpa disadari telah kita lakukan dalam menentukan keputusan dalam permasalahan disekolah baik dengan siswa maupun dengan teman sejawat. Menariknya yakni pada modul ini kita mempelajari tentang paradigma dan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. Sebaiknya ketika akan memutuskan sesuatu permasalahan kita memahami dahulu paradigma dan prinsip-prinsip pengambilan tersebut.

Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal, seperti yang telah disampaikan di atas. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti. Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang. 

Dikaitkan dengan pembelajaran sebelumnya pada modul 1, kami telah mempelajari tentang nilai-nilai kebajikan universal yang harus dipedomani. Nilai-nilai dan peran guru penggerak serta budaya positif yang harus kita tegakkan sebagai pemimpin pembelajaran disekolah. Dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. 

Perlu diingat bahwa kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun