Mohon tunggu...
Hermawati
Hermawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Mahasiswi Psikologi UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua dalam Pembentukan Strawberry Generation

25 Desember 2023   20:11 Diperbarui: 25 Desember 2023   20:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi Strawberry by brgfx on Freepik 

Istilah Strawberry Generation sangat melekat pada Generasi Z atau generasi yang berada di rentang kelahiran tahun 1997-2012. Istilah ini pun disetujui oleh generasi sebelumnya seperti Generasi Milenial atau Generasi X.

Bagi generasi sebelumnya, mental generasi saat ini sangatlah rapuh. Generasi sebelumnya seringkali membandingkan ketangguhan mental dengan Generasi Z, mereka menyatakan bahwa perbandingan mental generasinya dan Generasi Z sangatlah jauh berbeda.

Layaknya strawberry yang indah, tetapi rapuh. Generasi Z dianggaap memiliki kreatifitas yang tinggi, tetapi mudah rapuh. Contohnya, mudah menyerah dalam sesuatu yang sedang diperjuangkan, berlarut dalam kegagalan, menginginkan sesuatu secara instan dan sebagainya.

Perilaku tersebut tentu tidak terbentuk dengan sendirinya. Orangtua memiliki kontribusi yang besar dalam pembentukan perilaku anak melalui pola asuh yang diberikan.

Mengutip dari jurnal yang berjudul Straberry Generasi: Keterampilan Orangtua Mendidik Generasi Z, terdapat beberapa pola asuh yang membentuk Strawberry Generation, yaitu:

1. Orangtua Terlalu Memanjakan Anak

Pola asuh yang seringkali tidak disadari oleh orangtua dalam mendidik adalah terlalu memanjakan anak. Sebenarnya, memanjakan anak sebagai tanda kasih sayang adalah sesuatu yang wajar. Namun, menjadi tidak wajar jika memanjakan dengan berlebihan.

Sesuatu yang berlebihan tentu tidaklah baik.  Contoh dari pola asuh ini adalah ketika orangtua selalu memberikan segala sesuatu yang diinginkan seorang anak dengan mudah, sehingga anak berpikir apapun yang diinginkan haruslah didapatkan dan memunculkan keinginan yang didapatkan haruslah instan. Jika pada suatu hari anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan, dia akan sangat kecewa berat dan tidak terbiasa dengan situasi seperti ini.

2. Pola Asuh Overprotective 

Pola asuh overprotective merupakan pola asuh yang berlebihan dalam menjaga atau melindungi anak. Memang sudah menjadi salah satu tugas orangtua dalam melindungi anak, tetapi jika sudah masuk pada pola asuh yang overprotective justru menjadi kurang baik karena bisa membatasi kreatifitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun