Gambar 1. Aktifitas siswa ketika diberikan masalah
Gambar 2. Aktifitas siswa mengamati bangun ruang yang dibuatnya
Gambar 3. Aktifitas siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan catatan pengamatan tentang aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning siswa antusias mengikuti pembelajaran, yang berhubungan dengan motivasi dan apersepsi yang diberikan oleh guru, dengan demikian siswa yang menjadi pelaku utama dalam pembelajaran, sehingga terlihat dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan bahwa motivasi dan aktivitas belajar siswa lebih meningkat, mereka saling bertukar informasi dan saling memberikan masukan, dan pembelajaran matematika tidak lagi menjadi pembelajaran yang membosankan. Disamping peningkatan motivasi dan aktivitas belajar, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa meliputi aspek pengetahuan ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil ulangan harian siswa dari ulangan sebelumnya , walaupun masih ada sebagian kecil siswa masih belum mencapai hasil seperti yang diharapkan. Peningkatan hasil belajar dalam aspek psikomotor terlihat dengan keterampilan siswa dalam menciptakan bangun ruang , melakukan kegiatan mengamati dan mengisi data tetapi masih ada beberapa orang siswa yang kurang serius dalam melakukan kegiatan. Peningkatan hasil belajar dalam asfek afektif terlihat siswa lebih menunjukkan sikap bertanggung jawab, disiplin dan jujur dalam pengambilan data walaupun masih ada beberapa orang siswa yang belum menunjukkan perubahan sikap sesuai yang di harapkan. Dengan pembelajaran Problem Based Learning mendorong siswa lebih bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran sehingga siswa telibat aktif dan memiliki usaha yang besar ( Johson dan Johson, 1999 ). Dan pada saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok , tampak terjadi tukar pendapat dan tukar pengalaman dengan kelompok lain. Pada dasarnya dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada konsep diagonal ruang dan diagonal bidang, sehingga menciptakan suasana belajar yang terpusat pada siswa dan tidak lagi pada guru.