PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DIAGONAL BIDANG DAN DIAGONAL RUANG
Hermawati,S.Pd
Hermawati_75@yahoo.co.id
SMAN 4 BATAM
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran matematika dalam pokok bahasan diagonal bidang dan diagonal ruang. Subjek penelitian siswa kelas XII IPS yang terdiri atas 4 rombongan belajar pada SMAN 4 Batam Kepulauan Riau. Langkah – langkah pembelajaran Problem Based Learning meliputi perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan meliputi : mengorientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Hasil penerapan model Problem Based Learning dalam materi diagonal bidang dan diagonal ruang meningkatkan minat dan antusias belajar siswa, disamping dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dengan meningkatnya nilai rata- rata siswa dari 1,35 menjadi 3,07. Hasil psikomotor dengan adanya unjuk kerja siswa dalam membuat bangun ruang sendiri, peningkatan nilai afektif diantaranya siswa lebih aktif, bersemangat, bertanggung jawab dan disiplin.
Kata kunci : Problem Based Learning, Diagonal bidang dan diagonal ruang
Paradigma belajar bagi siswa menurut jiwa kurikulum 2013 adalah siswa aktif mencari bukan lagi siswa menerima. Oleh karena itu, pembelajarannya harus dikembangkan berbasis kegiatan, bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi siswa dalam pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang hendak dicapai.
Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif. Ivor K. Davis (2000) mengemukakan bahwa “ Salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa bukan mengajarnya guru “.