Mohon tunggu...
Herma Wardi
Herma Wardi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, conten creator, penyintas jurnalistik

Saya menyenangi dunia tulis-menulis, mencintai jurnalistik. conten creator di Medos. Menyenangi penjelajahan reportase perjalanan...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sulap Bekas Galian Pasir, Bilebante Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

29 September 2024   16:46 Diperbarui: 29 September 2024   16:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan bekas tambang di Desa Bilebante disulap jadi destinasi wisata alam. (Poto Pribadi)

Lombok Tengah-Selama bertahun-tahun lahan kebun dan sawah di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dijadikan sebagai ladang mata pencaharian warga setempat, karena memang di situ ada potensi sumberdaya alam berupa pasir, batu krikil bahkan batu apung. Namun sayangnya aktivitas masayarakat seperti itu tak disadarinya telahh banyak menimbulkan kerusakan lingkungan bahkan bencana menjadi momok mengerikan bagi warga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.

Namun kini semuanya telah berubah total. Secara bertahap kebiasaan masyarakat setempat akan ketergantungan terhadap hasil tambang sudah mulai pupus. Masyarakat setempat rupanya menyadari dampak bencana yang setiap saat mengintai bagi warga.

Pemerintah Desa dan para anggota Karang Taruna dan kelompok pemuda lainnya yang ada di desa yang subur ini menyulap lahan kritis tafi menjadi dedyinasi wisata berkelas dunia yidak hanya dikunjungi wisatawan domestik, namun tak sedikit juga wisatawan asing khususnya Erofa Jerman yang betah tinggal di desa yang berbatasan dengan Desa Bagu, Lombok Tengah dan Desa Tanak Beak, Lombok Barat.

Dalam mengembangkan pariwisata,  Desa Bilebante mengusung konsep desa wisata berkelanjutan pada lahan seluas 266 hektare.

Berkat kerja keras dan ikhtiar memoles bekad tambang menjadi kawasan wisata pavorit, drsa ini banyak diganjar prestasi nasional. Diantaranya penghargaan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tidak itu saja desa ini tahun 2023, menjadi salah satu dari 8 desa wisata yang mewakili Indonesia pada seleksi desa wisata berkelanjutan yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Dulu memang Desa Bilebante ini dikenal dengan tambang pasir galian C dari tahun 1990 sampai 2006. Tapi dari 2006 sampai 2007 itu, Kepala Desa Bilebante berinisiatif membuat Peraturan Desa Kawasan Tambang.

Jadi ada beberapa titik yang boleh ditambang dan beberapa titik yang tidak boleh ditambang. Pasar Pancingan Desa Wisata Hijau Bilebante ini memang lahan bekas tambang. Pasirnya di sini hitam, bagus sekali. Lahannya dikeruk sampai dalam kondisi yang terlihat seperti saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Pemerintah Desa Bile Bante didukung  oleh pemuda setempat setidaknya menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, meski itu bekas tambang sekalipun. Kreatifitas yang dilakukan masyarakat menjadi cerminan bahwa lingkungan yang terawat dan lestari menjadi modal utama  terhindar dari bencana dan tentunya menjadi multiplayer efek bagi peningkatan ekonomi masyarakat. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun