Mohon tunggu...
Hermawan W Saputra
Hermawan W Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Lampung dengan berbekal niat yang tulus. sedang menyelesaikan kuliah di Program Studi Teknologi Pangan Pada Politeknik Negeri Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Money

Petani Partneran Bisa Sukses

14 Agustus 2010   22:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini saya terkejut membaca sebuah katalog salah satu multilevel marketing terkemuka di Indonesia, ternyata hasil pertanian yang pada asalnya tidak memiliki nilai jual tinggi bahkan jika di selling ke tengkulak harganya cukup jauh, namun setelah hasil bumi itu di kelola oleh sebuah perusahan kecil dan menengah (UKM), harganya bersaing dengan produk yang sudah go nasional, apa yang menyebabkan ini?

Pertama petani sangat membutuhkan media parter untuk mengelola hasil buminya, meskipun telah banyak program-program pendidikan yang diberikan, hal itu tidak mengubah cara berfikir petani yang kebanyakan hanya berorientasi padaproduce tanpa memperhatikan keberlanjutan hasil buminya.

Pada beberapa perbincangan langsung dengan petani, kesimpulan yang dapat di tarik adalah petani tak mampu mencari relationship dalam menjual hasil buminya, lagi-lagi masalah markting terus membayangi petaniyang mayoritas dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Tidak terbatas pada perjanjian parterisasi saja, pada umumnya petani membutuhkan pembinaan selama penanaman. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil bumi yang akan dihasilkan, pembinaan ini dimulai dari persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan sampai panen dan bagaimana pengelolaan pasca panen. Setelah itu pengelolaan hasil bumi dapat di serahkan kepada perusahaan dengan tenaga kerja penduduk setempat.

Hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan nilai jual hasil bumi tersebut adalah kerjasama dengan perusahaan yang telah terpercaya, secara tidak langsung konsumen pun menyadari betapa harsnya membeli produk dari perusahaan yang kompeten, selain itu merk yang menjanjikan kepuasan, mengapa merk adalah yang utama. Karena merupakan daya tarik pertama. Bagaimana anda mau membeli produk jika dihadapan anda terpampang nama dagang “ keripikemboh” apa yang anda fikirkan jika “ keripik Qe-tello Java”. Tak pelak juga kemasan menjanjikan pasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun