Mohon tunggu...
Hermawan Kartajaya
Hermawan Kartajaya Mohon Tunggu... -

President of the World Marketing Association since 2002 and well renowned for his New Wave Marketing concept, Hermawan Kartajaya has been appointed as the "50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing" by the Chartered Institute of Marketing, United Kingdom (CIM-UK,2003). He is the first Indonesian to enter the international league in marketing with his own models, including the legendary Sustainable Market-ing Enterprise model , and received an acknowledgment from Prof. Philip Kotler, the world's guru of marketing. He is also the President of Markplus Inc, the Asia-based management marketing firm that he founded in 1989, and is one of the few Asians who has been invited to give a speech in the American Marketing Association (AMA) Educators Conference.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nasi Ayam dan Tahu Gimbal di Santika Premiere Semarang

19 Oktober 2009   02:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:35 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_1061" align="alignleft" width="300" caption="Nasi Ayam Corner di Santika Premiere Semarang"][/caption]

Tadi malam, ketika baru tiba di Santika Premiere Semarang, saya langsung masuk ke Coffee Shop. Bukan untuk dinner. Tapi untuk sekedar ngecheck,apa menu breakfast pagi ini! "Nasi Ayam pak Hermawan...nyam nyam, rasanya lebih enak dari yang dipinggir jalan..." Kata manager nya.."Masa sih ?" Saya menggoda...Dengan segala macam alasan,dia berusaha meyakinkan saya akan statement nya..Ya, memang itulah yang saya lakukan setiap kali stay di Santika,dimanapun..Ngecheck special corner waktu breakfast dan biasanya saya selalu puas.

Pagi ini,saya memang benar2 puas..Biasanya, makanan tradisional yang ada di Hotel jadi kurang sedap..Karena terlalu "bersih"..Di Santika, memang bersih tapi rasanya sama bahkan lebih sedap...Selain Nasi Ayam, pagi ini ternyata juga ada Tahu Gimbal.

[caption id="attachment_1062" align="alignright" width="300" caption="Tahu Gimbal Jalan Pemuda"][/caption]

Di Surabaya, kota kelahiran saya, semacam tahu tek tek..Bumbunya agak hitam, tapi lezat...Ada tahu, gubis, kentang goreng tipis dan mihun..wow..Tapi selain itu, pagi ini juga ada jajan pasar seperti Wingko Babat dan Lopis...Kalau sudah begitu, saya sudah gak menyentuh Dim Sum dan Omelette lagi...

Ini adalah contoh Diferensiasi Kuliner pada sebuah Hotel yang memposisikan diri sebagai local chain terbesar dan terbaik di Indonesia..Posisi yang dulu mau diduduki Sahid Group..

Kalau Aryaduta sebagai jelmaan Hyatt di Indonesia mencoba memposisikan diri di jajaran bintang lima, tapi tidak terlalu gampang,karena berhadapan langsung dengan International Chain, Santika cukup "smart". Mengambil segmen di bintang tiga dan empat maka,Santika Chain jadi jelas Diferensiasi nya..Dan...di era New Wave,memang tidak boleh main main...Diferensiasi yang diambil,dalam hal ini Kuliner Lokal,harus benar benar merupakan Codification of the Local DNA !

[caption id="attachment_1063" align="alignleft" width="300" caption="Jajan Pasar Nyam Nyam"][/caption]

Dengan demikian,barulah ada Clarification terhadap Positioning Brand Santika sebagai Hotel Chain Indonesia asli !

Dan seperti yang saya state ber ulang ulang bahwa Brand must have Character..Tanpa Karakter yang jelas,Brand akan semakin susah bersaing...

Inilah case nyata bagaimana konsep PDB (Positioning, Differentiation,Branding) di Era Legacy harus dibackup oleh Triple C (Clarification, Codification, Character) di Era New Wave..!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun