"Koalisi Lidah Tak Bertulang", mungkin itulah nama koalisi yang cocok di jadikan jargon kerjasama politik antara Partai PPP dengan Gerindra yang baru seumur nyamuk. Bahkan sebelumnya pernah diakui oleh Suryadharma Ali, bahwa Partai PPP mendukung Gerindra dengan tulus ikhlas tanpa maksud dan tujuan apa-apa.
Namun beberapa hari kemudian SDA berkata lain, sebagaimana ucapannya yang dapat disimak di Tribunnews.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu menyatakan bahwa deklarasi dukungan yang ia sampaikan kepada calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Jumat (18/4/2014) bukan sikap resmi PPP. Menurutnya, dukungan itu belum formal dinyatakan sebagai koalisi.
"PPP dengan Pak Prabowo belum berkoalisi secara formal," kata Suryadharma di kantor DPP PPP di Jakarta, Minggu (20/4/2014) malam.
Ibarat nyamuk, koalisi tersebut belum sempat terbang melayang hinggap dimana-mana sudah disemprot baygon. Dalam hal ini yang paling dirugikan tentulah partai Grindra.
Namun inilah pertunjukan dagelan semasa, yang dipertunjukkan oleh seorang tokoh yang sungguh sangat tidak layak ditiru. Apalagi SDA adalah seorang tokoh sentral dari partai Islam, yang masih aktif memimpin sebuah kementerian yang membawahi keagamaan yang memiliki akidah tinggi.
Dari pengalaman ini sebaiknya kedepan sebuah partai politik janganlah membawa simbol-simbol keagamaan dalam berpolitik bila tidak mampu menjaga lisan, karena dengan kejadian seperti ini, sangat menciderai umat yang mereka wakili.
Ada sebuah pepatah mengatakan : "Jika tidak mampu menepati maka janganlah pernah berjanji"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H