Mohon tunggu...
Hermas Efendi Prabowo
Hermas Efendi Prabowo Mohon Tunggu... Penulis, Teknisi Ahli di Worner Matic (wornermatic.com) -

Bekerja profesional untuk kualitas yang baik. Worner Matic - Bengkel Spesialis Transmisi Otomatis & Mobil Matic

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Beli Mobil Matic AT atau CVT? Hati-hati Jangan Latah!

7 Agustus 2018   22:58 Diperbarui: 7 Agustus 2018   23:14 4568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

GIIAS, Gaikindo Indonesia International Auto Show mulai digelar 2 Agustus kemarin. Akan berakhir 12 Agustus 2018.

Mobil tampaknya masih menjadi andalan penjualan dan primadona. Tercatat lebih dari 40 mobil baru dan konsep diluncurkan.

Mulai dari Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Datsun, DFSK, Honda, Hyundai, Isuzu, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Toyota, VW, Wuling, FAW, Hino, Mitsubishi Fuso, Tata Motors, dan UD Trucks.

Makin diminati

Tak bisa dipungkiri, konsumen kendaraan terutama mobil di Indonesia mayoritas dari perkotaan. Utamanya untuk jenis mobil penumpang.

Dengan kondisi lalu lintas di kota yang acap kali macet, pilihan berkendara dengan mobil bertransmisi otomatis menjadi kebutuhan. Bukan lagi pilihan. Kalau tidak mau disebut sebagai tren baru.

Masyarakat kota menginginkan mobil yang nyaman dan praktis untuk dikendarai, tidak bikin pegal-pegal kaki dan capek badan dan stres, harga terjangkau, masa pakai lama, dan tentunya harga jual yang tetap bagus saat sudah bosan. Meski sebagian tetap ingin yang mewah, berkelas dan wah.

Bila merujuk pada syarat di atas, mobil bertransmisi otomatis tentu menjadi pilihan utama.  Mobil matic sangat bersahabat dengan jalanan kota yang sering macet,  juga sangat bersahabat bagi kaum perempuan.  Karena mobil matic mudah dan aman dikendarai oleh siapa saja.

Pertanyaannya mobil matic yang seperti apa yang sebaiknya Anda beli baik saat pameran atau setelahnya?

AT atau CVT?

Ada banyak model atau tipe transmisi otomatis (gearbox matic) saat ini. Mulai dari tipe step AT (automatic transmission) atau ada yang menyebut sebagai matic konvensional, matic CVT (continuously variable transmission) dan DCT (dual clutch transmission).

Untuk pasar Indonesia saat ini, yang banyak tersedia tipe AT dan CVT.  Apa bedanya?

Sebetulnya baik AT maupun CVT sama-sama tergolong transmisi otomatis (automatic transmission). Karena perpindahan percepatan untuk kedua tipe matic tersebut sama-sama berlangsung dengan sendirinya, tanpa perlu si pengemudi menggeser-geser tuas dan menginjak pedal kopling setiap kali mau menambah percepatan.

Bedanya pada mobil dengan matic tipe AT saat pergantian percepatan otomatis dari gigi 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, dst terasa sekali perpindahannya, seperti tampak mengayun.  Kalau CVT terasa halus seperti tidak ada perpindahan percepatan.

Mengapa bisa begitu?  Pada transmisi AT gearbox yang menciptakan rasio perpindahan gigi terdiri atas satu set gigi-gigi yang membentuk kesatuan yang disebut sebagai planetary gear set.

Satu set planetary gear terdiri atas satu gigi cincin; satu gigi matahari; umumnya 3 atau 4 pinion dan carrier sebagai pengikat gigi pinion.

Untuk mobil dengan 4, 5 atau 6  tingkat percepatan umumnya terdapat dua unit planetary gear set yang bekerja saling mendukung.

Saat mobil berjalan, gigi-gigi pada planetary gear set itu ada yang berfungsi sebagai penggerak (drive), penahan dan yang digerakan (driven) sehingga tercipta rasio gigi maju bertingkat mulai 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, dst dan rasio gigi mundur (reverse).

Saat perpindahan gigi otomatis,  ayunan terasa karena perbedaan rasio antar gigi yang signifikan.  Misalnya rasio gigi 1st adalah 1 : 3,000 dan rasio gigi 2nd adalah 1 : 1,500.

Itu artinya pada saat gigi 1st mesin berputar 3 kali untuk memutar output shaft (gigi akhir) 1 kali putaran.  Adapun saat gigi 2nd mesin cukup berputar 1,5 kali. Perbedaan inilah yang menimbulkan efek ayunan akibat efek perubahan tenaga mesin. Begitu pula untuk rasio gigi 3rd, 4th, 5th, dst.

Berbeda dengan AT, matic CVT tidak mengenal rasio gigi yang bertingkat itu. Sebagai pengganti gearbox adalah CVT assy (satu set CVT), terdiri atas dua pulley baja yang dihubungkan sabuk baja.

Pulley yang terhubung sabuk baja ini membesar dan mengecil relatif terhadap pasangannya secara terus menerus, menyesuaikan putaran mesin dan laju kendaraan secara harmonis, sehingga menciptakan rasio percepatan yang halus.

Kelebihan dan kekurangan

Berdasarkan pengalaman saya menjadi pengelola sekaligus teknisi ahli mobil matic & transmisi otomatis di Worner Matic (Bengkel Spesialis Mobil Matic/Transmisi Otomatis), mobil matic dengan tipe AT memang kurang halus saat perpindahan percepatan.  

Meski begitu umumnya matic AT lebih tahan banting, sanggup melahap segala medan, umur pakainya relatif lebih panjang dan biaya perbaikan umumnya lebih murah. Matic CVT sebaliknya.

Kalau Anda tinggal diperkotaan, dan tidak pernah pergi ke daerah-daerah gunung seperti ke Puncak Bogor, Tangkuban Perahu, Batu (Malang) misalnya,  atau ke kampung halaman di pegunungan dengan jalanan berbukit dan naik-turun, pilihan mobil matic CVT sangat cocok.

Apalagi kalau Anda menargetkan beli mobil baru hanya untuk dipakai maksimal 4 - 5 tahun,  setelah itu jual.  Mobil matic CVT saya rekomendasikan.

Tapi bila Anda hobi jalan-jalan, sering pergi ke daerah pegunungan, muatannya banyak, dan berencana menggunakan mobil lebih dari empat atau lima tahun, mobil matic tipe AT saya rekomendasikan.

Lebih bersahabat dengan kantong, dan lebih tahan banting. Apalagi kalau mobil dipakai untuk taksi online.

Pertimbangkan juga teknologi yang disematkan pada transmisi maticnya. Semakin canggih,  kompak, ringan, dan halus saat kendarai umumnya makin pendek usia pakai dan makin mahal biaya perbaikannya.

Belilah mobil matic AT atau CVT sesuai kebutuhan Anda! Jangan ikut-ikutan. Sesuai tema GIIAS kali ini, beyond mobility.

Karena mobil lebih dari sekadar alat transportasi.

Salam matic!

Hermas Efendi Prabowo

Teknisi Ahli Worner Matic, Bengkel Spesialis Mobil Matic & Transmisi Otomatis. Website wornermatic.com; IG wornermatic; Twitter @hermas_efendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun