Mohon tunggu...
Herman Y.N.L. Kumanireng
Herman Y.N.L. Kumanireng Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Environmentalist, pemerhati soial dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resitensi Budaya Terhadap Modernitas Pembangunan

12 Mei 2024   16:28 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:56 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pribadi: Desa Adat Wologai, Ende- NTT

Resistensi terhadap modernitas pembangunan juga bisa muncul dari upaya untuk mencari alternatif-alternatif yang lebih sesuai dengan nilai-nilai lokal dan kebutuhan masyarakat. 

Beberapa kelompok masyarakat mungkin mencoba membangun model-model pembangunan yang lebih berkelanjutan, demokratis, atau berbasis pada kearifan lokal. Resistensi semacam itu bisa menjadi ekspresi dari aspirasi untuk otonomi lokal dan kontrol atas proses pembangunan di tingkat komunitas.

Salah satu tantangan dalam menghadapi resistensi budaya terhadap modernitas pembangunan adalah kesulitan dalam berkomunikasi dan berdialog antara kelompok-kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda. 

Terkadang, ketidakpahaman atau stereotip antarbudaya dapat memperkeruh hubungan dan menghambat upaya untuk mencapai kesepahaman atau konsensus. Penting untuk mempromosikan dialog antara berbagai pihak yang terlibat agar dapat mencapai solusi-solusi yang memperhitungkan kepentingan dan nilai-nilai yang beragam.

Dalam menghadapi resistensi budaya terhadap modernitas pembangunan, penting untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan etika dan tanggung jawab. Bagaimana kita menanggapi keberagaman nilai-nilai dan aspirasi yang ada dalam masyarakat? Apakah ada cara untuk mencapai kemajuan dan pembangunan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan warisan budaya atau nilai-nilai tradisional? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang rumit dan membutuhkan refleksi mendalam tentang prinsip-prinsip yang mendasari pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Kesimpulan

Resistensi budaya terhadap modernitas pembangunan mencerminkan kompleksitas hubungan antara tradisi dan inovasi, antara keberlanjutan budaya dan pembangunan ekonomi. Fenomena ini melibatkan pertarungan nilai, aspirasi, dan kepentingan yang beragam dalam masyarakat. 

Penting untuk memperlakukan resistensi ini dengan serius dan mempromosikan dialog antara berbagai pihak agar dapat mencapai solusi-solusi yang memperhitungkan keberagaman budaya dan aspirasi pembangunan yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun