Hidup itu penuh warna. Menjalani hidup itu juga banyak tak terduga, seperti ramalan cuaca hari-hari ini. Bisa saja pagi-pagi buta mendadak hujan tiada henti. Tetapi satu jam kemudian matahari nampak dengan kemegahannya. Begitu juga perjalanan hidup seseorang. Bisa saja orang yang hidupnya berkelimpahan, mendadak menjadi hancur lebur dan jatuh miskin. Ataupun sebaliknya. Sebuah iman dipertaruhkan dengan utasan tali pengharapan akan datangnya mujizat.
Karena sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun lading-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhanku itu kekuatanku, IA membuat kakiku seperti kaki rusa, IA membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. Sekelebat datang seorang suster yang membawakan makan siang buat kawan penulis. Tanpa terasa jam berkunjung sudah habis yang mengantar penulis dan isteri menuruni lift dari lantai sebelas ke lobby. Begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H