Sudah dua hari ini cuaca pagi begitu cerah dengan sentuhan sinar matahari yang menghangat di kulit penulis saat berjalan kaki keliling perumahan.Â
Sambil menikmati udara pagi yang bebas polusi, tanpa terasa waktu berjalan begitu cepatnya. Dan tanpa penulis sadari hari ini sudah menginjak hari yang kedua belas di bulan yang kedua belas di tahun 2023. Dan tanpa mencoba berpaling, banyak sekali terlihat dengan jelas, perubahan karakter-karakter manusia di sekeliling kehidupan yang makin tidak sehat dan kehilangan rasa kemanusiaannya. Apakah ini sebagai tanda-tanda akhir jaman. Entahlah
Bisa jadi himpitan ekonomi, tekanan pekerjaan, memuncaknya arena persaingan yang begitu ketat, baik di sisi bisnis, politik, atau juga persaingan antar tetangga. Semuanya bisa menyebabkan manusia kehilangan kasih dan kesabaran.Â
Mungkin ini yang menjadi penyebab perubahan watak manusia yang tadinya penuh damai. Bahkan ini bisa terjadi di kalangan umat beragama manapun. Sekalipun hidup dalam koridor keimanan yang kuat kepada Sang Khalik. Tetapi sekali lagi ini bukan menjadi jaminan.
Sudah beberapa kali penulis mendengar dan membaca di media sosial, anak-anak yang belum mengerti akan hitam putihnya kehidupan dunia sudah dibuang begitu saja oleh ibunya setelah dilahirkan secara mandiri tanpa bantuan tenaga medis.Â
Atau seperti kejadian kemarin, dimana empat anak meninggalkan dunia yang semestinya ceria buat kehidupannya karena menjadi korban akan kesadisan yang dilakukan oleh ayahnya. Atau kasus-kasus lain yang bisa saja terjadi di sekitar lingkungan kita.
Menjadikan sebuah pertanyaan, apa yang menjadi penyebabnya ? Apakah dia sudah kehilangan kasih sayangnya kepada darah dagingnya sendiri ? Sebuah pertanyaan yang menohok yang perlu dijawab dengan hati, dengan rasa, dengan kasih, dengan sayang.Â
Seperti yang sudah Tuhan lakukan terlebih dahulu. Apakah kemudian berlanjut dengan pertanyaan bijak. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya ?