Inilah yang dimaksudkan Tuhan Yang Maha Kuasa, bagaimana anggur yang baru yang dituangkan ke dalam kantong kulit, kantongnya harus senantiasa baru. Karena kalau saja kantung kulitnya yang digunakan sebagai penampung anggur yang baru itu adalah kantung lama yang tetap dipakai, maka yang terjadi adalah kantung kulit yang tua itu, yang dimaknai adalah diri kita, akan hancur sekalipun sudah merasa aman dalam koridor keimanan kita kepada Tuhan Alam Semesta.
Dengan kata lain, di tengah cuaca ekstrem ini, sekalipun kita sudah mandi tiga kali dalam sehari, tetapi pakaian yang kita pakai adalah pakaian yang sudah kita kenakan sepanjang hari dalam beraktifitas, atau bahkan pakaian yang sudah kita pakai tiga hari lalu. Apakah bau kesegaran tetap ada ? Rasanya tidaklah mungkin. Karena bau lusuh pakaian yang kita pakai  tetap membuat manusia di sekitarnya akan menutup hidung, melengos bahkan berusahan menghindar dari kedekatannya dengan kita.
Bercermin dengan kehidupan yang sudah terjalani dengan menerapkan introspeksi diri untuk menjalani hari ke depan rasanya menjadikan diri kita waspada agar tidak jatuh ke  dalam lubang yang sama yang menghempaskan diri kita, tanpa mau memohon ampun kepada Sang Khalik dan bertobat dari tingkah lakunya yang jahat kepada Tuhan. Begitu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H